Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana, di gedung DPR
Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Di kantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke
Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha......
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana, di gedung DPR
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu "setuju......

Eva yakin kalau tidak ditinggalkan Demokrat maka pendukung pilkada langsung bisa menang karena ada tambahan sekitar 120-an suara.
Argumentasi 'kuat'
Tidak dalam oposisi langsung. Saya kira tidak. Kita akan melihat mana hal-hal yang memang positif untuk rakyat pasti ada peluang-peluang bagi kita untuk mendukungnya.
Zuber Safawi
Sebelumnya, Partai Demokrat bersikukuh untuk mengusulkan opsi pilkada langsung namun dengan 10 syarat.
Menurut Eva keputusan Demokrat itu bisa jadi dipengaruhi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono, yang menjabat Ketua Umum.
"Memang mendapat restu dan mungkin perintah. Saya yakin Pak SBY karena nggak mungkin Mas Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat) melakukan policy tanpa sepengetahuan Pak SBY," tambah Eva.
Selama ini polarisasi dalam RUU pilkada ini terlihat antara Koalisi Merah Putih -antara lain terdiri dari motor Partai Gerindra, Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera- dengan koalisi pimpinan PDI-Perjuangan yang mendukung pilkada langsung.
Menurut Zuber Safawi dari Partai Keadilan Sejahtera, hasil yang dicapai mencerminkan dinamika politik di Indonesia karena masing-masing kubu memliki argumentasi yang kuat.
"Bukan soal kemenangan koalisi Merah Putih atau tidak karena semuanya memiliki argumentasi yang kuat dan untuk kepentingan rakyat."
Zuber menegaskan bahwa pemungutan suara tentang RUU Pilkada ini tidak bisa mencerminkan proses politik di masa mendatang dengan pemerintahan presiden terpililh Jokowi dari PDI-P akan selalu menghadapi tantangan dari Koalisi Merah Putih.
"Kalau kedua pihak, masih punya (kesadaran tentang) kepentingan rakyat, kesejahteraan rakyat, saya rasa kita tidak akan hantam, tidak semua kebijakan pemerintah akan kita halangi."
"Tidak dalam oposisi langsung. Saya kira tidak. Kita akan melihat mana hal-hal yang memang positif untuk rakyat, pasti ada peluang bagi kita untuk mendukungnya."
berita nastak mewek
Makanya Nastak, jangan kebanyakan ngeremehin KMP, ko kan ente
Penggiringan opini dah gagal, ayo kerja lebih keras lagi.
Yang paling pedih dan nagis lembaga seprei nih, hilang sumber duit utama
Dikutip dari: http://adf.ly/sMvR1


