SITUS BERITA TERBARU

Larangan Potong Hewan Kurban, Ahok: Yang Tandatangan Jokowi, Bukan Saya

Wednesday, September 24, 2014


dakwatuna.com – Jakarta. Larangan pemotongan hewan kurban dilingkungan sekolah oleh Pemrov DKI Jakarta menuai kecaman banyak pihak.
Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berdalih bahwa ada kesalahpahaman atas Instruksi Gubernur Nomor 67 tahun 2014. Ahok menegaskan tidak melarang pemotongan hewan kurban di lingkungan sekolah.
"Tadi saya baru bicara sama ustadz, kalau Ahok mau benci pemotongan hewan pun saya gak bodoh banget. Kenapa mesti saya yang ngelarang," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta dikutip dari ROL, Rabu (24/9/14).
Ahok menjelaskan dalam Instruksi Gubernur Nomor 67 tahun 2014, hanya melarang pemotongan hewan jenis unggas di kampung-kampung. Hal tersebut karena rawan penularan penyakit. Ahok pun menegaskan yang menandatangani instruksi itu adalah Jokowi bukan dirinya, sehingga salah jika ada yang mengatakan ia yang mengeluarkan larangan tersebut.
"Itu yang tanda tangan Jokowi bukan saya," ucapnya.
Lebih lanjut Ahok menyatakan bahwa ia tidak pernah melarang pemotongan hewan kurban di sekolah. Namun memang saat menggelar rapat ada beberapa kepala sekolah yang merasa khawatir jika anak-anak murid melihat pemotongan hewan secara langsung maka akan meninggalkan trauma.
"Bukan saya yang larang. Kepsek dalam rapat mereka khawatir anak SD lihat pemotongan. Tapi itu terserah mereka, yang buat verbal ya silakan mereka yang laksanakan. Kalau di sekolah sudah biasa silakan aja," jelasnya.
"Jadi bukan saya yang larang motong hewan kurban, mereka minta kalau bisa potong kurban jangan di SD biar anak-anak gak melihat, sama biar gak kotor," katanya.
Ahok menambahkan, meski demikian ia tetap meminta pihak yang memotong hewan kurban di sekolah bisa memastikan kesehatan hewannya. Hal itu agar tidak ada penyakit yang tersebar karena hewan ke murid-murid sekolah. (ROL/sbb/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/09/24/...#ixzz3EFT2RKeC
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

sang pendusta

Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan Surga atasnya'. [HR. Muslim No.203].

"Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah ia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia" [Diriwayatkan oleh Muslim].[7]

Akan ada nanti para pemimpin yang fasiq lagi jahat. Barangsiapa yang membenarkan kedustaan mereka dan menolong kedhalimannya (atas rakyatnya), maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan termasuk golongannya. Ia tidak akan sampai pada Al-Haudl (telaga)".[8]

Link: http://adf.ly/sKdEm
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive