Pengesahan RUU Pilkada berjalan panas di paripurna DPR dinihari tadi. Keputusan pun harus diambil melalui jalan terakhir yaitu voting dengan opsi Pilkada langsung atau Pilkada melalui DPRD.
Sejak awal, Fraksi Golkar, PKS, PAN, PPP dan Gerindra mendukung Pilkada melalui DPRD. Sementara Fraksi PDIP, PKB dan Hanura mendukung pilkada langsung. Untuk Partai Demokrat, punya opsi sendiri yakni pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan.
Sebelum voting berlangsung, Fraksi Partai Demokrat melakukan aksi walk out. Dengan alasan, opsi yang dihadirkan tidak ada yang mengakomodir keinginan 10 syarat Demokrat.
Menariknya, tak semua anggota Demokrat menuruti titah fraksi. Ada enam kader Demokrat yang tetap tinggal di paripurna untuk ikut voting memilih pilkada langsung bersama PDIP, PKB dan Hanura.
Mereka adalah Gede Pasek Suardika, Harry Witjaksono, Eddy Sadeli, Hayono Isman, Ignatius Mulyono dan Lhiem Swi Kiang. Mereka beralasan ikut voting Pilkada langsung karena sesuai instruksi SBY.
Sejak awal, Fraksi Golkar, PKS, PAN, PPP dan Gerindra mendukung Pilkada melalui DPRD. Sementara Fraksi PDIP, PKB dan Hanura mendukung pilkada langsung. Untuk Partai Demokrat, punya opsi sendiri yakni pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan.
Sebelum voting berlangsung, Fraksi Partai Demokrat melakukan aksi walk out. Dengan alasan, opsi yang dihadirkan tidak ada yang mengakomodir keinginan 10 syarat Demokrat.
Menariknya, tak semua anggota Demokrat menuruti titah fraksi. Ada enam kader Demokrat yang tetap tinggal di paripurna untuk ikut voting memilih pilkada langsung bersama PDIP, PKB dan Hanura.
Mereka adalah Gede Pasek Suardika, Harry Witjaksono, Eddy Sadeli, Hayono Isman, Ignatius Mulyono dan Lhiem Swi Kiang. Mereka beralasan ikut voting Pilkada langsung karena sesuai instruksi SBY.
"Ketua umum sudah jelas mendukung Pilkada langsung kalau walk out tidak bisa diaplikasikan itu," kata Ignatius di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/9).
Tak hanya Fraksi Demokrat rupanya yang tidak kompak dalam RUU Pilkada. Ada juga 11 Fraksi Partaia Golkar yang terang-terangan membelot malah mendukung pilkada langsung, sementara partainya dukung Pilkada lewat DPRD.
Kesebelas politisi Golkar itu adalah Poempida Hidayatulloh, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, Emil Abeng, Neil Iskandar, Oheo Sinapoy, Gusti Iskandar, Zainudin Amali, Chairuman Harahap, Nudirman Munir, dan Taufik Hidayat.
"Suara Golkar Suara Rakyat yang selama lima tahun terakhir kita gaungkan untuk kemajuan dan kebangkitan kembali Golkar telah terepresentasikan oleh 11 orang yang mendukung dilaksanakan Pilkada Langsung oleh rakyat," kata Poempida menjelaskan alasannya melawan perintah Fraksi Golkar.
Seperti diketahui, dalam voting RUU Pilkada dini hari tad, dimenangkan oleh kubu pendukung Pilkada lewat DPRD dengan jumlah suara 226. Sementara yang dukung Pilkada langsung hanya memperoleh 135 suara.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/sO7Hr


