
Insiden ini terjadi ketika pelaku perdagangan manusia menabrakkan kapal yang membawa 500 imigran ke sebuah pantai di Malta. Namun peristiwa itu baru diketahui setelah dua dari sembilan orang yang selamat memberikan keterangan. Dua penyintas asal Palestina kemudian dibawa ke Sisilia, Italia. Sedangkan tujuh lainnya ke Malta dan Kreta, Yunani.
"Sekitar 500 orang, yang berasal dari Suriah, Palestina, Mesir, dan Sudan, berada di kapal itu. Mereka berupaya untuk mencari suaka ke Eropa," kata juru bicara IOM, Christiane Berthiaume, di Jenewa, Swiss, seperti dikutip dari Reuters.
Para penyintas mengaku diperintah untuk berganti kapal di tengah lautan Mediterania. Namun para pengungsi itu menolak, kemudian terjadi perkelahian yang baru berakhir ketika seseorang menabrakkan kapal. Mereka berangkat dari Mesir pada Sabtu, 6 September 2014, dan tenggelam di Pantai Malta pada Rabu, 10 September 2014.
Pada Ahad malam, 14 September 2014, juru bicara Angkatan Laut Libya mengatakan sebuah kapal berisi 250 pengungsi dari Afrika tenggelam di perairan Libya. Sebagian besar dari mereka diduga telah tewas.
Arus imigran dari Afrika dan Timur Tengah terus berdatangan ke Uni Eropa dalam jumlah yang terus meningkat. Mereka datang menggunakan kapal kecil menuju Italia. Menurut catatan Badan Pengungsi PBB (UNHCR), sekitar 130 ribu orang berdatangan ke Eropa melalui jalur laut pada tahun ini atau jauh lebih besar dari tahun lalu yang hanya 60 ribu orang.
Sumber
Dikutip dari: http://adf.ly/s6ecI


