Musibah banjir yang kerap melanda pemukiman warga di RW 10, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat salah satunya disebabkan saluran air di wilayah itu tersumbat oleh sampah. Bagaimana tidak, kondisi saluran air di 19 RT di wilayah itu kini sudah dangkal akibat dipenuhi lumpur dan sampah.
Tak mau wilayahnya terus menjadi langganan banjir, ratusan warga dibantu petugas Suku Dinas Kebersihan setempat melakukan aksi bersih-bersih, Minggu (14/9). Hasilnya, sebanyak 50 ton sampah yang menumpuk di lingkungan rumah susun (Rusun) Bulak Wadon dan di saluran air berhasil diangkut.
"Aksi bersih-bersih ini dimaksudkan untuk mengurangi banjir di wilayah RW 10. Sebab, seluruh saluran air sudah dangkal akibat dipenuhi sampah dan lumpur," ujar Wahyu Widyastuti, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat.
Sebanyak lima unit truk sampah dikerahkan dalam aksi bersih-bersih tersebut. Sampah yang sudah diangkat dari saluran air dimasukkan ke dalam karung dan kemudian dinaikkan ke truk untuk dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi.
Usai melakukan kerja bakti, kata Widyastuti, pihaknya menempatkan dua buah kontainer sampah agar warga tidak membuang sampah sembarangan. "Kami juga menginstruksikan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah dua hari sekali agar sampah tidak menumpuk," ungkapnya.
Kegiatan bersih-bersih ini, lanjut Widyastuti, juga akan dilakukan di wilayah lainnya. "Kami ingin seluruh saluran air dan lingkungan warga di Jakarta Barat bersih dari sampah," tandasnya.
Ketua RW 10, Kelurahan Cengkareng Barat, Rasudin, mengatakan, banjir yang kerap melanda wilayahnya dipicu oleh kondisi saluran air yang dipenuhi sampah dan lumpur sehingga menghambat aliran air ke Kali Apuran.
"Setiap musim hujan, wilayah kami selalu tergenang setinggi 80 sentimeter hingga satu meter," ujarnya.
Agar wilayahnya terbebas dari banjir, dia meminta Pemkot Jakbar mengeruk saluran air dan membuat sodetan dari perbatasan wilayah RW 12, Kelurahan Cengkareng Barat dan RW 02, wilayah Jakarta Utara.
Reporter : TP Moan Simanjuntak | editor : Agustian Anas | Minggu, 14 September 2014 17:05 WIB
sumber : http://beritajakarta.com/read/4952/5...ari_Cengkareng
Link: http://adf.ly/s4ROb