
Menurut Tantowi, masyarakat biasanya tak terlalu mempersoalkan isu-isu negatif yang ditujukan kepada Prabowo-Hatta. Masyarakat lebih cenderung melihat program dan agenda lima tahun ke depan yang ditawarkan Prabowo-Hatta bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. "Terbukti kampanye negatif itu tak ngefek," kata Tantowi.
Dia menjelaskan, kampanye negatif yang ditujukan pada Prabowo justru membuat masyarakat ingin mengetahui lebih jauh tentang figur dan program Prabowo. Hasilnya, berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo terus menanjak.
Tim mencatat jarak elektabilitas Prabowo dibanding Joko Widodo kini hanya tertinggal 6 persen. Padahal sebelumnya, elektabilitas Prabowo kalah sekitar 20 persen dari Jokowi. "Kami yakin massa mengambang yang sekarang masih belum menentukan pilihan akan banyak memilih Prabowo," ujarnya.
Tim, kata Tantowi, juga tak akan meladeni serangan kampanye negatif dan kampanye hitam yang ditujukan pada Prabowo. Alasannya, materi yang dituduhkan ke Prabowo, menurut Tantowi, tak terbukti kebenarannya. Ditambah lagi tim Prabowo-Hatta tak mau terpancing dalam permainan politik yang tak sehat. "Kami tak akan menyindir-nyindir dan menanggapi berbagai tudingan. Kami akan fokus pada penyampaian program."
Menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang, lembaga pemantau percakapan media sosial politicawave.com mencatat Prabowo lebih banyak diserang isu negatif dibanding kampanye hitam. Banyak percakapan yang mengungkit keterlibatan Prabowo dalam sejumlah kasus HAM. Prabowo juga disentil terkait isu keluarga.
Politicawave mencatat kampanye negatif Prabowo 86,5 persen dan 13,5 kampanye hitam. Sedangkan lawannya, Jokowi-Jusuf Kalla, lebih banyak diserang kampanye hitam mencapai 94,9 persen.
sumber:
siapa yang nonton debat capres malam ini? setelah melihat tayangan itu dan baca artikel ini gimana tanggapannya?



