Jakarta - Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar se-Indonesia, Muntasir Hamid, mengatakan Forum DPD II secara bulat menyarankan agar Prabowo Subianto tidak mengajak Aburizal Bakrie dalam kampanye-kampanye ke depan.
"Karena Ical latar belakangnya bermasalah," kata Muntasir dalam konferensi pers berkaitan dengan dukungan Forum DPD II Golkar terhadap Prabowo-Hatta, di Hotel Atlet, Senayan, Senin, 9 Juni 2014.
Muntasir menilai tim sukses Prabowo-Hatta perlu meninjau ulang para elite Partai Golkar yang diajak bergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta. Sebab, mereka dinilai tidak memiliki kredibilitas.
Aburizal Bakrie, yang biasa disapa Ical, masih memiliki tanggungan, seperti kasus lumpur Lapindo, yang dipandang buruk oleh masyarakat.
Nama lain yang disebut oleh Muntasir adalah Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. Mereka bisa membahayakan tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta.
Muntasir menyarankan agar Prabowo-Hatta menggandeng kader-kader senior Golkar yang lebih mumpuni, seperti Agung Laksono dan Akbar Tanjung.
Menurut Muntasir, apa yang dikemukakannya itu merupakan pendapat atau masukan yang berasal dari dari masyarakat yang diterima oleh Forum Silaturahmi DPD II Golkar se-Indonesia.
Forum DPD II juga mengharapkan Ical untuk segera lengser dari Ketua Umum Golkar karena dianggap tidak kredibel. Salah satu buktinya, banyak kader Golkar yang justru mendukung Jokowi-JK. "Legitimasi ARB sudah tidak ada lagi," ujar Muntasir.
Partai Golkar merupakan salah satu anggota koalisi pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Partai beringin itu merapat ke Prabowo setelah gagal membangun koalisi sendiri meskipun menjadi pemenang kedua dalam pemilu legislatif. Ical bahkan gagal diusung sebagai capres maupun cawapres.
SUMBER.............
