
GLOBALINDO.CO - Satu lagi perempuan super yang terlibat dalam profesi menantang dan selalu memegang senjata. Paras cantik dan tubuh seksi, bukan gambaran pribadi Claudia Ochoa Felix yang sejati. Perempuan berjuluk The Empress of Antrax itu malah disebut-sebut sebagai bos baru kelompok pembunuh bayaran bernama "Los Antrax". Geng ini menjadi centeng salah satu kartel narkoba terbesar di Meksiko, Sinaloa.
Untuk menunjukkan keperkasaannya, Claudia kerap memamerkan fotonya membawa senjata api, berfoto dengan macan tutul, atau pamer badan dalam balutan baju renang atau busana ketat melalui media sosial. Dalam salah satu fotonya tampak Claudia menggenggam senapan AK-47 berwarna pink.
Sumber-sumber intelijen AS menyebut Sinaloa sebagai "organisasi perdagangan narkoba paling kuat di dunia". Kartel ini diyakini bertanggung jawab atas sebagian besar penyelundupan heroin di AS.
Los Antrax adalah kelompok pembunuh bayaran elit yang dipakai Sinaloa. Kelompok ini awalnya dipimpin Jose Rodrigo Arechiga Gamboa (33), pacar Ochoa yang ditangkap Januari lalu.
Kalau ada "order membunuh", Los Antrax-lah yang melaksanakan. Kelompok ini juga yang bertanggung jawab atas keamanan bos Sinaloa, Ismael "El Mayo" Zambada (66). Claudia menikah dengan bandar narkoba yang dikenal dengan nama "El Chavo" Felix. Dengan lelaki itu dia memiliki tiga anak. Namun pasangan ini sudah berpisah.
Meskipun suka pamer, Claudia luput dari perhatian publik, sampai peristiwa pembunuhan Yurina Castillo Torres (23) pada 7 Mei lalu. Yurina rupanya merupakan korban salah tembak karena dia disangka Claudia. Sebuah media lokal melaporkan Yurina mirip Claudia dan keduanya berasal dari area yang sama.
Perempuan ini memang sangat berani ini. Meskipun mulai dibidik, Claudia menolak bersembunyi. Dia masih sering terlihat dugem di tempat-tempat hiburan malam di Mazatlan, Culiacan, dan Guadalajara. Tak heran jika dia sangat disegani karena keberanan dan ketegasannya.
Claudia sendiri membantah terlibat di organisasi kriminal manapun. Menurut dia, tuduhan-tuduhan itu "fitnah dan pencemaran nama baik". Sejak tahun 2006, Meksiko dilanda perang antarkartel narkoba yang sudah menewaskan sekitar 100.000 orang. (kc/gbi)
- See more at: http://globalindo.co/global-manca/it....LhXaVHIg.dpuf


