Senin, 2 Desember 2013 | 22:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com � Politisi Senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menyindir partainya saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, di Jakarta, Senin (2/12/2013). Dia menilai, Partai Golkar saat ini sudah tidak demokratis lagi.
Hal tersebut disampaikan Kalla kepada Ketua Bapilu Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan, yang juga mantan politisi Golkar. "Saya rasa partai ini beda dengan partai kita dulu ya, Pak Feri. Partai kita sekarang sudah tidak bebas bicara," kata Kalla di depan ribuan kader Partai Nasdem.
Kalla menilai, kader Partai Nasdem beruntung karena atmosfer demokrasi masih bisa mereka rasakan. Hal tersebut, lanjut Kalla, harus dimanfaatkan oleh mereka untuk unjuk gigi semaksimal mungkin.
"Di sini kader seluruh Indonesia bisa berbicara. Berbeda dengan partai kita dulu, tidak sedemokratis daripada Nasdem ini," lanjut dia.
Namun, Kalla mengaku tak menyalahkan apa yang terjadi dalam Partai Golkar. Menurutnya, setiap partai mempunyai cara masing-masing dalam bersikap dan bergerak. "Tapi itu adalah cara mereka. Cara partai memang masing-masing berbeda. Pada akhirnya nanti rakyatlah yang memilih mana partai yang caranya lebih baik," pungkas Kalla.
Kalla kembali memuji Partai Nasdem sebagai partai demokratis saat salah seorang kader memintanya untuk menjadi calon presiden dari Partai Nasdem. Seusai berpidato selama 30 menit, dibuka sesi tanya jawab.
"Jika Pak Jusuf Kalla diusung Nasdem jadi calon presiden, siap tidak?" tanya seorang kader.
"Terima kasih. Ini artinya Nasdem terbuka dan harmoni, tidak lagi terbelah dengan asal-usul tapi pada kemampuan seseorang," jawab Kalla.
Penulis: Ihsanuddin
Editor: Hindra Liauw
SUMBER
Untuk case nyapres kebanyakan parpol memang cenderung mengusung Ketua Umumnya, kalo ada anggota parpol pengen nyapres tindakan yg realistis ya cari dukungan di luar parpolnya.
So...... Dipersilahken untuk mr.jk bergerak lebih lincah lg, cari dukungan di luar golkar
![[imagetag]](http://kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/24.gif)


