JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Rini M Soemarno menginstruksikan semua direksi dan pejabat perusahaan milik negara menggunakan penerbangan kelas ekonomi saat melakukan perjalanan dinas.
"Harus menggunakan kelas ekonomi. Surat instruksi segera saya kirimkan kepada semua pejabat BUMN, tidak terkecuali," kata Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (5/11/2014) malam.
Hal itu, sebut Rini, merupakan upaya efisiensi anggaran perusahaan dari pos perjalanan luar kota. "Harus diterapkan agar tidak terjadi pemborosan. Yang dari pusat ke daerah juga sebaliknya gunakan kelas ekonomi," ujarnya.
Penggunaan penerbangan kelas ekonomi, kata dia, sudah dilakukannya ketika berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, Selasa (4/11/2014), untuk meninjau PT Inalum (Persero) terkait kekurangan pasokan listrik di wilayah itu.
"Naik kelas ekonomi sama saja rasanya. Sampainya juga sama," kata Rini.
Ketika menumpang pesawat ekonomi, Rini mengaku sempat mengganggu salah seorang dirut BUMN yang ikut bersamanya ke Medan. "Sekarang kita naik ekonomi, ya," katanya.
"Yang paling lucu, ya, Dirut Garuda (Emirsyah Satar). Ia sempat bertanya kepada saya juga, 'Ibu Rini... nanti penumpang ekonomi semua dong? Ya, nanti business class Garuda bisa kosong dong?' Saya jawab iya. Segera ada suratnya," ujar Rini tersenyum.
Menurut catatan, jumlah BUMN saat ini berkisar 138 perusahaan. Jika dihitung rata-rata satu perusahaan terdapat 30 orang yang masuk kategori pejabat, jumlahnya berkisar 4.000 orang
sumber
Kebijakan aneh kayak negara-negara komunis, konsumsi orang aja pake diatur.
kalau masalahanya efisiensi belanja kenapa gak pangkas aja anggaran perjalanan dinasnya, jangan larang orang pakai kelas bisnis.
jangan-jangan yg ada anggarannya BUMN tetep boros, udah gitu Garuda (BUMN) jadi ketiban sial.
ini namanya proyek gali lubang tutup lubang, anggaran BUMN aman tapi anggota BUMN bisa kena dampak buruknya.
Link: http://adf.ly/tpm80
"Harus menggunakan kelas ekonomi. Surat instruksi segera saya kirimkan kepada semua pejabat BUMN, tidak terkecuali," kata Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (5/11/2014) malam.
Hal itu, sebut Rini, merupakan upaya efisiensi anggaran perusahaan dari pos perjalanan luar kota. "Harus diterapkan agar tidak terjadi pemborosan. Yang dari pusat ke daerah juga sebaliknya gunakan kelas ekonomi," ujarnya.
Penggunaan penerbangan kelas ekonomi, kata dia, sudah dilakukannya ketika berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, Selasa (4/11/2014), untuk meninjau PT Inalum (Persero) terkait kekurangan pasokan listrik di wilayah itu.
"Naik kelas ekonomi sama saja rasanya. Sampainya juga sama," kata Rini.
Ketika menumpang pesawat ekonomi, Rini mengaku sempat mengganggu salah seorang dirut BUMN yang ikut bersamanya ke Medan. "Sekarang kita naik ekonomi, ya," katanya.
"Yang paling lucu, ya, Dirut Garuda (Emirsyah Satar). Ia sempat bertanya kepada saya juga, 'Ibu Rini... nanti penumpang ekonomi semua dong? Ya, nanti business class Garuda bisa kosong dong?' Saya jawab iya. Segera ada suratnya," ujar Rini tersenyum.
Menurut catatan, jumlah BUMN saat ini berkisar 138 perusahaan. Jika dihitung rata-rata satu perusahaan terdapat 30 orang yang masuk kategori pejabat, jumlahnya berkisar 4.000 orang
sumber
Kebijakan aneh kayak negara-negara komunis, konsumsi orang aja pake diatur.
kalau masalahanya efisiensi belanja kenapa gak pangkas aja anggaran perjalanan dinasnya, jangan larang orang pakai kelas bisnis.
jangan-jangan yg ada anggarannya BUMN tetep boros, udah gitu Garuda (BUMN) jadi ketiban sial.
ini namanya proyek gali lubang tutup lubang, anggaran BUMN aman tapi anggota BUMN bisa kena dampak buruknya.
Link: http://adf.ly/tpm80