Usir Kapal, Kata Media Malaysia Jokowi Alihkan Isu
Langkah Presiden Joko Widodo bersikap tegas terhadap kapal nelayan yang mencuri ikan di perairan Indonesia, diprotes oleh media online asal Malaysia, Utusan.com. Dalam artikelnya berjudul "Maaf Cakap, Inilah Jokowi," media tersebut menuliskan kebijakan itu hanya untuk mengalihkan isu atas tekanan di dalam negeri terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Mengambil kesempatan di atas semangat anti-Malaysia itu, Jokowi mungkin cuba mengalih tekanan yang hadapi berhubung cadangan menaikkan harga minyak sebanyak 50 peratus. Pengumuman itu mendapat bantahan hebat dalam kalangan rakyat terutama yang berada di bawah paras kemiskinan. Ironinya mereka itu sebelum ini menjulang Jokowi sebagai "wira rakyat" ketika berkempen dulu."
Menurut media tersebut, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan karena pemerintah Indonesia ingin memangkas defisit belanja negara. Namun pemerintah harus menghadapi tekanan yang besar. Kenaikan harga yang dilakukan pemerintah Indonesia juga dinilai lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang memiliki masyarakatnya daya beli lebih baik. "Walaupun Jokowi belum melaksanakan pelan pengurangan defisit negara cara mudah itu, tetapi rakyat sudah memberikan tekanan kepada pentadbirannya. Secara perbandingan, kenaikan harga petrol sebanyak 20 sen seliter di Malaysia yang taraf ekonomi jauh lebih tinggi berbanding Indonesia dianggap besar, bayangkan nilai 80 sen seliter di Indonesia?"
Semestinya, kata media tersebut, Jokowi tak perlu mengalihkan perhatian. "Sepatutnya Jokowi tidak perlu mengalih tumpuan dan mengambil kesempatan di atas sentimen anti Malaysia tetapi memberi perhatian kepada isu rakyat yang berpendapatan rendah."
Selain itu, media tersebut menulis juga bahwa Jokowi angkuh dan ingin melakukan kontroversi dengan Malaysia. Langkah pemerintah Indonesia menenggelamkan kapal bot nelayan Malaysia yang menerobos perairan Indonesia, memicu kontroversial.
SUMBER
Link: http://adf.ly/ujrxN
Langkah Presiden Joko Widodo bersikap tegas terhadap kapal nelayan yang mencuri ikan di perairan Indonesia, diprotes oleh media online asal Malaysia, Utusan.com. Dalam artikelnya berjudul "Maaf Cakap, Inilah Jokowi," media tersebut menuliskan kebijakan itu hanya untuk mengalihkan isu atas tekanan di dalam negeri terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Mengambil kesempatan di atas semangat anti-Malaysia itu, Jokowi mungkin cuba mengalih tekanan yang hadapi berhubung cadangan menaikkan harga minyak sebanyak 50 peratus. Pengumuman itu mendapat bantahan hebat dalam kalangan rakyat terutama yang berada di bawah paras kemiskinan. Ironinya mereka itu sebelum ini menjulang Jokowi sebagai "wira rakyat" ketika berkempen dulu."
Menurut media tersebut, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan karena pemerintah Indonesia ingin memangkas defisit belanja negara. Namun pemerintah harus menghadapi tekanan yang besar. Kenaikan harga yang dilakukan pemerintah Indonesia juga dinilai lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang memiliki masyarakatnya daya beli lebih baik. "Walaupun Jokowi belum melaksanakan pelan pengurangan defisit negara cara mudah itu, tetapi rakyat sudah memberikan tekanan kepada pentadbirannya. Secara perbandingan, kenaikan harga petrol sebanyak 20 sen seliter di Malaysia yang taraf ekonomi jauh lebih tinggi berbanding Indonesia dianggap besar, bayangkan nilai 80 sen seliter di Indonesia?"
Semestinya, kata media tersebut, Jokowi tak perlu mengalihkan perhatian. "Sepatutnya Jokowi tidak perlu mengalih tumpuan dan mengambil kesempatan di atas sentimen anti Malaysia tetapi memberi perhatian kepada isu rakyat yang berpendapatan rendah."
Selain itu, media tersebut menulis juga bahwa Jokowi angkuh dan ingin melakukan kontroversi dengan Malaysia. Langkah pemerintah Indonesia menenggelamkan kapal bot nelayan Malaysia yang menerobos perairan Indonesia, memicu kontroversial.
SUMBER
Link: http://adf.ly/ujrxN