Jakarta – Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menegaskan pemulangan (repatriasi) TKI yang terdampak konflik internal di Suriah membuktikan peran nyata negara.
Negara memang wajib memberikan perlindungan kepada warganya termasuk yang menjadi TKI untuk mendapat bantuan.
"Para TKI ini dipulangkan karena kondisi konflik berkepanjangan dan membahayakan keselamatan TKI dan WNI lainnya di sana," kata Nusron Wahid dalam rilisnya, Sabtu (29/11/2014).
Nusron mengatakan pemulangan para TKI dibiayai Kementerian Luar Negeri. Setelahnya BNP2TKI bertugas mengantarkan TKI untuk kembali ke keluarganya.
"Mereka yang dipulangkan sebanyak 36 TKI. Dimana 34 dari Jawa Barat dan 2 TKI dari NTB. Acara pengembalian itu diwarnai dengan isak tangis," papar Nusron.
Menlu Retno L Marsudi pada Jumat (28/11) malam bersama Nusron Wahid menjemput TKI repatriasi korban perang saudara Suriah di Terminal II D, bandara Soekarno-Hatta.
Nusron berjanji merancang program pemberdayaan purna TKI dengan memberikan pelatihan wirausaha bekerjasama dengan berbagai lembaga.
"Intinya mereka harus berdaya bisa berusaha di sini dengan mandiri, supaya lebih sejahtera. BNP2TKI juga akan memfasilitasi klaim asuransi bagi mereka yang belum mendapatkan gaji secara utuh," jelas Nusron.
Berdasarkan data KBRI Damaskus pada awal tahun 2011, jumlah WNI di Suriah adalah 12.572 orang yang sebagian besar merupakan TKI sektor domestik.
Dari jumlah tersebut hingga hari ini telah dipulangkan sebanyak 11.394 orang secara bertahap. Diperkirakan masih terdapat 1.178 WNI di Suriah.
Untuk mempercepat evakuasi WNI dari Suriah, khususnya yang tinggal di daerah-daerah pusat konflik, sejak tahun 2012 Kemenlu telah 7 kali mengirimkan Tim Khusus Percepatan Repatriasi.
Sumber : http://untuknkri.org/kepala-bnp2tki-...i-negara-hadir
Link: http://adf.ly/ulSHv
