JUMAT (28/11) lalu, seharusnya Tugce Albayrak merayakan ulang tahun ke-23. Gadis Jerman berdarah Turki ini seharusnya bersuka cita bersama keluarganya untuk merayakan dan mengucap syukur atas 23 tahun usianya di bumi. Namun, tepat pada hari ultah itu ia justru harus pergi selamanya meninggalkan dunia ini.
Setelah mendengar penuturan dokter bahwa cedera otak Tugce tidak bisa disembuhkan, orangtuanya pasrah. Selang-selang yang menopang hidup gadis itu sejak 15 November lalu pun dilepas. Selamat jalan Tugce, semoga damai di alam baka.
Jerman berduka. Sebelumnya Tugce memang gadis biasa-biasa saja, tetapi kini ia sosok yang luar biasa meski sekadar menyisakan nama. Tugce dielu-elukan sebagai pahlawan di segenap penjuru Jerman.
Sebuah petisi yang ditandatangani lebih dari 50 ribu orang bahkan meminta Presiden Joachim Gauck mempertimbangkan menganugerahi Tugce dengan penghargaan nasional tertinggi untuk warga sipil (national order of merit).
Jumat malam dan Sabtu (29/11) malam waktu setempat, ribuan orang menyalakan lilin, berdoa bersama, mengenang almarhumah Tugce di segenap penjuru Jerman. Namun, massa lebih terkonsentrasi di depan sebuah restoran di Kota Offenbach. Di antara mereka berkaus dengan tulisan, ''Danke (terima kasih) Tugce". Sebagian lainnya bertulisan dalam bahasa Turki, ''Seni seviyoruz (kami mencintaimu)."
Kisah bermula dari depan sebuah restoran di Kota Offenbach itu pada 15 November lalu. Tugce mendengar dua orang perempuan Jerman minta tolong karena diganggu sekelompok pemuda saat keluar dari sebuah kamar mandi di depan restoran itu. Tugce menengahi. Beberapa pemuda itu tidak terima.
Saat Tugce berjalan menuju mobilnya di areal parkir, salah seorang dari pemuda pengganggu menghajarnya dengan tongkat. Kepalanya terluka parah. Ia koma, tak ingat apa-apa lagi sejak masuk rumah sakit hingga dokter mengeluarkan ''vonis'' menyebutkan mustahil Tugce bisa disembuhkan. Demi mengakhiri penderitaan sang anak, orangtua Tugce pun mengikhlaskan gadis ini pergi selamanya.
sumber: http://goo.gl/aJTBK6
gadis hebat
Link: http://adf.ly/umoNw
Setelah mendengar penuturan dokter bahwa cedera otak Tugce tidak bisa disembuhkan, orangtuanya pasrah. Selang-selang yang menopang hidup gadis itu sejak 15 November lalu pun dilepas. Selamat jalan Tugce, semoga damai di alam baka.
Jerman berduka. Sebelumnya Tugce memang gadis biasa-biasa saja, tetapi kini ia sosok yang luar biasa meski sekadar menyisakan nama. Tugce dielu-elukan sebagai pahlawan di segenap penjuru Jerman.
Sebuah petisi yang ditandatangani lebih dari 50 ribu orang bahkan meminta Presiden Joachim Gauck mempertimbangkan menganugerahi Tugce dengan penghargaan nasional tertinggi untuk warga sipil (national order of merit).
Jumat malam dan Sabtu (29/11) malam waktu setempat, ribuan orang menyalakan lilin, berdoa bersama, mengenang almarhumah Tugce di segenap penjuru Jerman. Namun, massa lebih terkonsentrasi di depan sebuah restoran di Kota Offenbach. Di antara mereka berkaus dengan tulisan, ''Danke (terima kasih) Tugce". Sebagian lainnya bertulisan dalam bahasa Turki, ''Seni seviyoruz (kami mencintaimu)."
Kisah bermula dari depan sebuah restoran di Kota Offenbach itu pada 15 November lalu. Tugce mendengar dua orang perempuan Jerman minta tolong karena diganggu sekelompok pemuda saat keluar dari sebuah kamar mandi di depan restoran itu. Tugce menengahi. Beberapa pemuda itu tidak terima.
Saat Tugce berjalan menuju mobilnya di areal parkir, salah seorang dari pemuda pengganggu menghajarnya dengan tongkat. Kepalanya terluka parah. Ia koma, tak ingat apa-apa lagi sejak masuk rumah sakit hingga dokter mengeluarkan ''vonis'' menyebutkan mustahil Tugce bisa disembuhkan. Demi mengakhiri penderitaan sang anak, orangtua Tugce pun mengikhlaskan gadis ini pergi selamanya.
sumber: http://goo.gl/aJTBK6
gadis hebat
Link: http://adf.ly/umoNw