Lucu Dan Aneh, Penghina Prabowo Dibui Padahal Nggak Ada Yang Lapor! Gerindra Investigasi Siapa Pelapornya
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya Desmond Mahesa mengatakan partainya sedang menyelidiki kasus penangkapan Brama Japon Janua. Pria yang bekerja sebagai staf satuan pengaman (satpam) di Sidoarjo, Jawa Timur, itu ditahan di Rumah Tahanan Medaeng karena menghina Prabowo.
Menurut Desmond, Gerindra masih mencari tahu siapa yang melaporkan Brama. "Sejauh ini, bukan kader kami yang melaporkan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 5 November 2014.
Saat ini, ujar dia, koordinasi dilakukan di internal partai untuk menelusuri lebih jauh kasus yang menimpa satpam sebuah perusahaan BUMN di Tanjung Perak itu. Desmond enggan berkomentar banyak ketika ditanya kemiripan kasus ini dengan kasus MA, tukang sate yang menghina Presiden Joko Widodo melalui Facebook.
"Kami masih belum paham benar tentang kasusnya. Kami akan melakukan investigasi dulu, siapa yang melaporkan kasus ini," tutur Desmond.
Brama menulis status lewat akun Facebook dengan nama Bribda Candra Tanzil yang bertugas di Kompi 4 Den A Sat Brimobda Polda Jatim. Dalam status Facebook-nya, tertulis kalimat penolakan terhadap Prabowo untuk menjadi presiden.
"Kalau sampai negara ini dipimpin oleh pecatan Kopassus, tak terpikirkan olehku. Takutnya kejahatan akan merajalela. Ya Allah, aku hanya pengin hidup tenang, menangkan Jokowi, ya Allah, karena aku sangat yakin dengan kepemimpinannya Jokowi kalau beliau bisa menjadi Presiden RI," tulis Brama di akun Facebook-nya. Status itu diunggah pada masa pemilihan presiden lalu.
Gara-gara status tersebut, Brama dibui sejak 6 Agustus 2014. Ia diduga melakukan pencemaran nama baik melalui jejaring sosial. Ancamannya, hukuman maksimal 6 tahun penjara.
Sumber : http://www.suaranews.com/2014/11/luc...#ixzz3IMOCWmNZ
Penghina Prabowo Dibui, Gerindra Akan Investigasi
Kam, 6 Nov 2014
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond Mahesa mengatakan partainya sedang menyelidiki kasus penangkapan Brama Japon Janua. Pria yang bekerja sebagai staf satuan pengaman (satpam) di Sidoarjo, Jawa Timur itu ditahan di Rutan Medaeng karena menghina Prabowo. (Fadli Zon Minta Penghina Prabowo Dipidanakan)
Menurut Desmond, Gerindra masih mencari tahu siapa yang melaporkan Brama. "Sejauh ini bukan kader kami yang melaporkan," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 5 November 2014.
Saat ini, ia menambahkan, koordinasi dilakukan di internal partai untuk menelusuri lebih jauh kasus yang menimpa satpam sebuah perusahaan BUMN di Tanjung Perak itu. Desmond enggan berkomentar banyak ketika ditanya kemiripan kasus ini dengan kasus MA, tukang sate yang juga menghina Presiden Joko Widodo melalui Facebook.
"Kami masih belum paham benar tentang kasusnya. Kami akan melakukan investigasi dulu siapa yang melaporkan kasus ini," kata Desmond.
Brama menulis dirinya di akun facebook dengan nama Bribda Candra Tanzil yang bertugas di Kompi 4 Den A Sat Brimobda Polda Jatim. Dalam status facebooknya, tertulis kalimat penolakan terhadap Prabowo untuk menjadi presiden.
"Kalau sampai negara ini dipimpin oleh pecatan kopasus, tak terpikirkan olehku. Takutnya kejahatan akan merajalela. Ya Allah aku hanya
pengen hidup tenang, menangkan Jokowi ya Allah, karena aku sangat yakin dengan kepemimpinannya Jokowi kalau beliau bisa menjadi presiden RI," tulis Brama di akun facebook-nya. Status itu diunggah pada masa pemilihan presiden lalu.
Gara-gara status tersebut, Brama dibui sejak 6 Agustus 2014 lalu. Ia diduga melakukan pencemaran nama baik melalui jejaring sosial. Ancamannya, hukuman maksimal 6 tahun penjara.
https://id.berita.yahoo.com/penghina...230436422.html
==================
fix sudah , kasus penghina prabowo yang di meja hijaukan adalah setingan oknum pencinta jokowi agar imej jokowi penyayang wong cilik tidak tergerus oleh kasus MA sang tukang sate pengkritik yang dituntut orang ring 1 nya timses jokowi , seplah Kebenaran itu memiliki jalannya sendiri dan tidak perlu dibela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri maka dari itu kita sebagai mahluk yang berpikir selalu percaya kebenaran akan selalu benar walau dibuang kelimbah taik babi sekalipun
Link: http://adf.ly/tpm8F
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya Desmond Mahesa mengatakan partainya sedang menyelidiki kasus penangkapan Brama Japon Janua. Pria yang bekerja sebagai staf satuan pengaman (satpam) di Sidoarjo, Jawa Timur, itu ditahan di Rumah Tahanan Medaeng karena menghina Prabowo.
Menurut Desmond, Gerindra masih mencari tahu siapa yang melaporkan Brama. "Sejauh ini, bukan kader kami yang melaporkan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 5 November 2014.
Saat ini, ujar dia, koordinasi dilakukan di internal partai untuk menelusuri lebih jauh kasus yang menimpa satpam sebuah perusahaan BUMN di Tanjung Perak itu. Desmond enggan berkomentar banyak ketika ditanya kemiripan kasus ini dengan kasus MA, tukang sate yang menghina Presiden Joko Widodo melalui Facebook.
"Kami masih belum paham benar tentang kasusnya. Kami akan melakukan investigasi dulu, siapa yang melaporkan kasus ini," tutur Desmond.
Brama menulis status lewat akun Facebook dengan nama Bribda Candra Tanzil yang bertugas di Kompi 4 Den A Sat Brimobda Polda Jatim. Dalam status Facebook-nya, tertulis kalimat penolakan terhadap Prabowo untuk menjadi presiden.
"Kalau sampai negara ini dipimpin oleh pecatan Kopassus, tak terpikirkan olehku. Takutnya kejahatan akan merajalela. Ya Allah, aku hanya pengin hidup tenang, menangkan Jokowi, ya Allah, karena aku sangat yakin dengan kepemimpinannya Jokowi kalau beliau bisa menjadi Presiden RI," tulis Brama di akun Facebook-nya. Status itu diunggah pada masa pemilihan presiden lalu.
Gara-gara status tersebut, Brama dibui sejak 6 Agustus 2014. Ia diduga melakukan pencemaran nama baik melalui jejaring sosial. Ancamannya, hukuman maksimal 6 tahun penjara.
Sumber : http://www.suaranews.com/2014/11/luc...#ixzz3IMOCWmNZ
Penghina Prabowo Dibui, Gerindra Akan Investigasi
Kam, 6 Nov 2014
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond Mahesa mengatakan partainya sedang menyelidiki kasus penangkapan Brama Japon Janua. Pria yang bekerja sebagai staf satuan pengaman (satpam) di Sidoarjo, Jawa Timur itu ditahan di Rutan Medaeng karena menghina Prabowo. (Fadli Zon Minta Penghina Prabowo Dipidanakan)
Menurut Desmond, Gerindra masih mencari tahu siapa yang melaporkan Brama. "Sejauh ini bukan kader kami yang melaporkan," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 5 November 2014.
Saat ini, ia menambahkan, koordinasi dilakukan di internal partai untuk menelusuri lebih jauh kasus yang menimpa satpam sebuah perusahaan BUMN di Tanjung Perak itu. Desmond enggan berkomentar banyak ketika ditanya kemiripan kasus ini dengan kasus MA, tukang sate yang juga menghina Presiden Joko Widodo melalui Facebook.
"Kami masih belum paham benar tentang kasusnya. Kami akan melakukan investigasi dulu siapa yang melaporkan kasus ini," kata Desmond.
Brama menulis dirinya di akun facebook dengan nama Bribda Candra Tanzil yang bertugas di Kompi 4 Den A Sat Brimobda Polda Jatim. Dalam status facebooknya, tertulis kalimat penolakan terhadap Prabowo untuk menjadi presiden.
"Kalau sampai negara ini dipimpin oleh pecatan kopasus, tak terpikirkan olehku. Takutnya kejahatan akan merajalela. Ya Allah aku hanya
pengen hidup tenang, menangkan Jokowi ya Allah, karena aku sangat yakin dengan kepemimpinannya Jokowi kalau beliau bisa menjadi presiden RI," tulis Brama di akun facebook-nya. Status itu diunggah pada masa pemilihan presiden lalu.
Gara-gara status tersebut, Brama dibui sejak 6 Agustus 2014 lalu. Ia diduga melakukan pencemaran nama baik melalui jejaring sosial. Ancamannya, hukuman maksimal 6 tahun penjara.
https://id.berita.yahoo.com/penghina...230436422.html
==================
fix sudah , kasus penghina prabowo yang di meja hijaukan adalah setingan oknum pencinta jokowi agar imej jokowi penyayang wong cilik tidak tergerus oleh kasus MA sang tukang sate pengkritik yang dituntut orang ring 1 nya timses jokowi , seplah Kebenaran itu memiliki jalannya sendiri dan tidak perlu dibela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri maka dari itu kita sebagai mahluk yang berpikir selalu percaya kebenaran akan selalu benar walau dibuang kelimbah taik babi sekalipun
Link: http://adf.ly/tpm8F