Khamenei Sambut Perpanjangan Perundingan Nuklir
Quote: erpanjangan," ujar Khamenei seperti dikutip dari situs resminya, Kamis, 27 November 2014.
Menurut Reuters, Khamenei juga menyatakan Amerika Serikat, bukan Iran, yang akan menjadi pecundang besar bila perundingan nuklir gagal. Iran dan enam negara lain gagal mencapai kesepakatan saat membahas ambisi nuklir Teheran pada Senin, 24 November 2014. Iran memberi mereka waktu tujuh bulan untuk mengikat sebuah kesepakatan.
Namun menurut sumber-sumber yang dekat dengan para diplomat peserta perundingan, perpanjangan diajukan oleh Prancis dan mengail dukungan dari Gedung Putih, yang menuruti insting Menteri Luar Negeri John Kerry untuk mempertahankan perundingan.
Seperti dilaporkan The Guardian, keputusan perpanjangan tenggat perundingan dalam periode lama, berbilang bulan, bisa dinilai sebagai suatu perjudian. Reaksi dari kubu garis keras di Kongres Amerika Serikat dan Iran mengingatkan kembali bahwa pertimbangan politik untuk menggapai kesepakatan bakal meningkat secara signifikan.
Senator Mark Kirk, anggota dari Partai Republik yang tekun mempromosikan sanksi kongresional terhadap Iran, mengklaim perpanjangan perundingan yang lama memungkinkan Iran melanjutkan program nuklir mereka tanpa beroleh ancaman sanksi.
"Satu hal bahwa Iran tidak akan membuang waktu, dan kini mereka telah memiliki 219 hari lagi," ujar Kirk, Rabu, 26 November 2014, di Washington, Amerika Serikat.
Di Iran, harian garis keras mengkarakterisasi perundingan nuklir itu sebagai suatu kegagalan. Satu halaman koran Vatan-e Emrooz mempampangkan kepala berita: "Omong Kosong!". Adapun harian konservatif Keyhan menurunkan tulisan berjudul "Sang Sheriff (Amerika Serikat) tak bisa dipercaya. Sanksi-sanksi diperpanjang".
SUMBER
Link: http://adf.ly/uhJ6J
Quote: erpanjangan," ujar Khamenei seperti dikutip dari situs resminya, Kamis, 27 November 2014.
Menurut Reuters, Khamenei juga menyatakan Amerika Serikat, bukan Iran, yang akan menjadi pecundang besar bila perundingan nuklir gagal. Iran dan enam negara lain gagal mencapai kesepakatan saat membahas ambisi nuklir Teheran pada Senin, 24 November 2014. Iran memberi mereka waktu tujuh bulan untuk mengikat sebuah kesepakatan.
Namun menurut sumber-sumber yang dekat dengan para diplomat peserta perundingan, perpanjangan diajukan oleh Prancis dan mengail dukungan dari Gedung Putih, yang menuruti insting Menteri Luar Negeri John Kerry untuk mempertahankan perundingan.
Seperti dilaporkan The Guardian, keputusan perpanjangan tenggat perundingan dalam periode lama, berbilang bulan, bisa dinilai sebagai suatu perjudian. Reaksi dari kubu garis keras di Kongres Amerika Serikat dan Iran mengingatkan kembali bahwa pertimbangan politik untuk menggapai kesepakatan bakal meningkat secara signifikan.
Senator Mark Kirk, anggota dari Partai Republik yang tekun mempromosikan sanksi kongresional terhadap Iran, mengklaim perpanjangan perundingan yang lama memungkinkan Iran melanjutkan program nuklir mereka tanpa beroleh ancaman sanksi.
"Satu hal bahwa Iran tidak akan membuang waktu, dan kini mereka telah memiliki 219 hari lagi," ujar Kirk, Rabu, 26 November 2014, di Washington, Amerika Serikat.
Di Iran, harian garis keras mengkarakterisasi perundingan nuklir itu sebagai suatu kegagalan. Satu halaman koran Vatan-e Emrooz mempampangkan kepala berita: "Omong Kosong!". Adapun harian konservatif Keyhan menurunkan tulisan berjudul "Sang Sheriff (Amerika Serikat) tak bisa dipercaya. Sanksi-sanksi diperpanjang".
SUMBER
Link: http://adf.ly/uhJ6J