JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Kamis (27/11/2014). Mata uang garuda diharapkan naik posisinya seiring turunnya indeks dollar AS di pasar global.
Indeks dollar AS kembali tertekan setelah angka jobless claims naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Hal itu diikuti juga oleh imbal hasil US Treasury 10 tahun yang jatuh hingga 2,24 persen. Walaupun perlu diingat bahwa turunnya imbal hasil Bond Jerman 10 tahun juga pendorong hal itu.
Sementara Harga minyak Brent kembali terpangkas setelah Arab Saudi dan Iran menegaskan tidak akan memangkas produksinya untuk mendongkrak harga. Hari ini ditunggu data economic confidence Zona Euro yang diperkirakan memburuk.
Rupiah kembali melemah di tengah penguatan mata uang lain di Asia terhadap dollar AS hingga sore kemarin. Pelemahan rupiah terjadi bersamaan dengan penguatan IHSG dan harga SUN.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kemungkinan pelemahan rupiah dipicu oleh permintaan dollar AS yang biasanya meningkat mendekati akhir bulan. "Buruknya data ekonomi AS masih akan mempertahankan sentimen dollar AS lemah di Asia hari ini," tulisnya.
Sumber : http://untuknkri.org/ini-perkiraan-rupiah-hari-ini
Link: http://adf.ly/uhLly