Quote:Batu bata ringan berbahan abu vulkanik memiliki keistimewaan. Batu bata ini semakin hari akan semakin keras dan kuat.
Ismail Hermawan, salah satu pemilik usaha batu bata ringan berbahan abu vulkanik, mengatakan bahwa batu bata ringan ini lebih istimewa dibandingkan batako dan batu bata merah. Selain kuat, bangunan yang menggunakan batu bata ringan abu vulkanik juga tidak menyalurkan panas sinar matahari. Dengan begitu, penghuni rumah akan merasakan udara sejuk ketika berada di dalamnya.
"Dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm, pembangunan akan lebih cepat sekaligus irit bahan. Pekerja bangunan pun tidak kesulitan, karena bahanya ringan," kata Ismail, Selasa (25/02/2014) lalu.
Selain itu, suhu bangunan, baik itu rumah atau gedung yang konstruksinya menggunakan batu bata ringan berbahan abu vulkanik, akan terasa lebih sejuk. Pasalnya, batu bata ini tidak menyalurkan panas matahari ke dalam rumah.
"Memang menyerap panas matahari. Hanya saja, material ini tidak menyalurka panas itu ke dalam ruangan. Batu bata ringan vulkanik sifatnya meredam panas," ujarnya.
Lebih lanjut Hermawan menjelaskan, batu bata ringan berbahan abu vulkanik ini akan mengambang ketika dimasukan ke dalam air. Namun, meskipun ringan, kekuatan dan daya tahannya dapat diandalkan. Menurutnya, semakin lama usianya batu bata ringan tersebut akan lebih keras dan kuat. Seperti abu vulkanik erupsi gunung api, semakin terkena air hujan dan panas matahari akan semakin lama lengket dan keras.
"Saat gempa kemarin, tidak ada konsumen yang kompalin rumahnya retak. Karena ringan, batu bata ini tidak membahayakan jika serpihannya mengenai manusia," katanya.
sumber
kreatif juga nih orang cuci mobil jg antri setelah abu kelud menimpa surabaya. Hikmah dibalik Bencana
Ismail Hermawan, salah satu pemilik usaha batu bata ringan berbahan abu vulkanik, mengatakan bahwa batu bata ringan ini lebih istimewa dibandingkan batako dan batu bata merah. Selain kuat, bangunan yang menggunakan batu bata ringan abu vulkanik juga tidak menyalurkan panas sinar matahari. Dengan begitu, penghuni rumah akan merasakan udara sejuk ketika berada di dalamnya.
"Dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm, pembangunan akan lebih cepat sekaligus irit bahan. Pekerja bangunan pun tidak kesulitan, karena bahanya ringan," kata Ismail, Selasa (25/02/2014) lalu.
Selain itu, suhu bangunan, baik itu rumah atau gedung yang konstruksinya menggunakan batu bata ringan berbahan abu vulkanik, akan terasa lebih sejuk. Pasalnya, batu bata ini tidak menyalurkan panas matahari ke dalam rumah.
"Memang menyerap panas matahari. Hanya saja, material ini tidak menyalurka panas itu ke dalam ruangan. Batu bata ringan vulkanik sifatnya meredam panas," ujarnya.
Lebih lanjut Hermawan menjelaskan, batu bata ringan berbahan abu vulkanik ini akan mengambang ketika dimasukan ke dalam air. Namun, meskipun ringan, kekuatan dan daya tahannya dapat diandalkan. Menurutnya, semakin lama usianya batu bata ringan tersebut akan lebih keras dan kuat. Seperti abu vulkanik erupsi gunung api, semakin terkena air hujan dan panas matahari akan semakin lama lengket dan keras.
"Saat gempa kemarin, tidak ada konsumen yang kompalin rumahnya retak. Karena ringan, batu bata ini tidak membahayakan jika serpihannya mengenai manusia," katanya.
sumber
kreatif juga nih orang cuci mobil jg antri setelah abu kelud menimpa surabaya. Hikmah dibalik Bencana