SITUS BERITA TERBARU

Kasad: Kalau TNI ribut dengan polisi, pasti Brimob

Wednesday, February 26, 2014
Kasad: Kalau TNI ribut dengan polisi, pasti Brimob

Quote:Quote:
Merdeka.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral Budiman mengakui, jika anak buahnya sering bersitegang dengan pihak kepolisian. Dia menggarisbawahi pihak kepolisian yang sering ribut dengan anggota TNI AD adalah Brimob.

"Keributan dengan polisi itu, pasti polisi yang Brimob, karena dengan kepolisian, Polres dengan TNI sangat bersinergi dan kuat, terutama di daerah. Tetapi Brimob yang tersusun mirip tentara, mungkin karena penghasilan rendah, nah ini sering ribut," ujar Budiman.

Hal itu dikatakan Budiman saat berpidato di depan 'Atase Pertahanan dan Atase Darat Kedutaan Besar Negara Sahabat' di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa, (26/2).

Budiman menilai keributan terjadi juga lantaran ego masing-masing pihak. "Ego sebagai Brimob yang peralatannya lebih bagus. Tetapi itu dari hasil yang kita lihat, semua anak-anak jika nakal, kami hukum," tegasnya.

Budiman mengatakan, jumlah anak buahnya adalah sekitar 350.000 orang. "Tentu jika 1 persen saja yang nakal itu, sudah 3.500 anggota. Tapi saya tetap bersyukur hanya permil yang nakal," lanjut dia.

Oleh karena itu, Budiman pun memiliki cara tersendiri untuk membuat anak buahnya jauh lebih baik.

"Kita itu seperti memelihara harimau berisiko. Jadi kesulitan saya bagaimana prajurit kita jadi prajurit harimau yang hebat dan hormat. Kami berusaha sekarang mulai saat ini rekrutmen, kami didik yang benar, kami awasi dengan fasilitas-fasilitas yang kita sebut kesatuan," tutur Budiman.

Lebih jauh, Budiman menjelaskan, sebelum reformasi, TNI dan Polri berada dalam satu payung yakni ABRI. Namun pasca-reformasi kedua institusi itu dipisahkan.

"Kemudian dalam perkembangannya TNI sebagai tentara nasional dan profesional. Kita juga sama dengan rakyat tentara perjuangan lebih dalam pengabdian," kata dia.

Dalam pertemuan dengan beberapa Atase Pertahanan Darat dan dan Atase Darat Kedutaan Besar Negara Sahabat, Budiman berharap hal itu bisa menjadi salah upaya mewujudkan prajurit dan satuan prajurit Angkatan Darat yang profesional.

"Dengan memiliki hubungan kerja sama yang baik dan saling menukar informasi menjadi landasan prinsip saling percaya, bagi kami," katanya.

Lebih lanjut, Budiman pun berharap dalam pertemuan ini dapat memperkokoh hubungan yang semakin intens antara TNI dan negara-negara sahabat. Dengan harapan ke depannya TNI dapat memberikan bimbingan dan petunjuk.

Sekedar diketahui, pertemuan tersebut dihadiri oleh Atase pertahanan dari beberapa negara. Antara lain Atase Jepang, Atase Itali, Atase Iran, Atase Australia, Atase Singapore, Atase Inggris, dan Atase Pakistan.

sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/kas...ti-brimob.html



Inilah akibat Polisi yang langsung dibawah Presiden.
Di dunia ini, hanya di Indonesia Polisi yang langsung dibawah Presiden.
Sehingga wewenangnya terlalu luas. Ada beberapa solusi fundamental, antara lain :
1. Sudah saatnya Polisi dibawah Kementerian Dalam Negeri atau Pemerintah Daerah setempat, seperti di beberapa negara maju di dunia.
2. Serahkan pengurusan SIM & STNK kepada Dishub, sementara Polisi hanya mengurus pelanggarannya saja.
3. Lepas semua atribut2 brevet/wings militer di seragam Polisi agar Polisi benar2 sipil.
4. Penerimaan Polisi tidak hanya dari AKPOL, sehingga benar2 membentuk jiwa psikologis anggota polisi yang dekat dengan rakyat & tidak arogan..

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive