Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Leuwiliang berujung petaka. Belasan rumah milik warga Desa Puraseda di Kampung Citugu, RT 01/12, Kampung Cikoneng, RT 02/08, Kampung Ciateul, RT 02/08, luluh lantak tertimpa longsor.
BAHKAN, jembatan penghubung antar Kampung Tengah dengan Kampung Citugu pun terputus. Musibah yang terjadi sekitar pukul 16:30 tersebut berlangsung sangat cepat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Salah seorang warga, Sarkowi (45), mengatakan, dirinya bersama warga yang lain kini hidup dalam ketakutan karena khawatir terjadi longsor susulan. Terlebih rumahnya berada di tebingan. �Saat itu saya mendengar suara gemuruh yang kencang seperti bom. Karena kaget, saya langsung bawa anak dan istri saya keluar. Ternyata tebingan yang ada di sebelah rumah ambruk dan menimpa rumah tetangga saya,� ucapnya saat ditemui Metropolitan di lokasi.
Kepala Desa (Kades) Puraseda Awam mengetahui adanya bencana atas laporan warga yang datang ke rumahnya. Saat itu juga langsung turun ke lokasi bencana. Ia berharap warga selalu waspada dengan musibah longsor susulan, terlebih yang berada di tebingan. �Saya sudah memberitahukan bencana ini kepada pihak kecamatan. Semoga warga yang terkena bencana bisa segera mendapatkan bantuan,� ungkap Awam.
Di tempat yang sama, Kasi Trantib Kecamatan Leuwiliang Ahmad Haerudin memaparkan, peristiwa ini sudah ditanggapi pihak kecamatan. Bahkan, camat langsung melaporkan musibah tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor dan PMI .�Musibah ini sudah dilaporkan ke bupati Bogor,� ujarnya singkat.(her/a/rif/py)
sumber : Harian Metropolitan
