Coba simak yg satu ini gan, Australia selalu jadi kompor disintegrasi bangsa kita, sementara di Eropa ada yg jadi tukang tabuh gong, wasit, dokter dll sementara Amrik selalu jadi Pulisinya.
JAKARTA - Pengamat politik LIPI Adriana Elisabeth menilai, isu Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti halnya masalah pembukaan kantor perwakilan mereka di Inggris dan pidato pengacara Australia, selalu muncul di momen tertentu. Seperti diketahui, pada 1 Mei lalu, OPM memang sedang merayakan hari jadinya.
"Memang kalau OPM masih ada, artinya masih ada masalah. Dari sejarah integrasi Papua ke Indonesia, Pemerintah Indonesia menyatakan hal itu sebagai keputusan final dan tidak bisa dinego (negosiasi)," ujar Adriana ketika dihubungi Okezone, Selasa (14/5/2013).
"Tapi bagi OPM, 50 tahun integrasi itu dijadikan momen untuk menggugat bahwa masih ada masalah yang belum terselesaikan. Isu Papua memang selalu memanas pada event-event (peringatan) tertentu, seperti pada 1 Mei lalu," imbuhnya.
Seperti diketahui, tepat pada 28 April lalu OPM membuka kantor di Oxford, Inggris. Kantor itu akan digunakan untuk mengkampanyekan kemerdekaan Papua Barat. Pembukaan kantor itu juga didukung oleh sejumlah politikus Inggris, termasuk di antaranya Wali Kota Oxford Mohammed Abbasi yang hadir dalam upacara peresmian kantor OPM.
Selain itu, seorang pengacara Australia Jennifer Robinson juga baru saja berpidato dalam Tedx Sydney 2013 yang diselenggarakan di Universitas Sydney, Australia. Dalam konvensi tersebut, perempuan pirang yang sempat menjalani studi di Indonesia itu terus menerus mendiskreditkan Indonesia dalam isu Papua.
Konvensi di Universitas Sydney itu pun direkam dan diunggah ke situs Youtube. Robinson pun mengundang Benny Wenda selaku pimpinan OPM ke acara tersebut.
Sumber : http://berita.plasa.msn.com/internas...momen-tertentu
Nih gambar Kipasan dan komporannya.
Emang apa yg mereka mau dari bangsa laen yak ?, selalu aja obok2 rumah tangga orang lain, tuh liat di TimTeng, ancur bangsa Arab lama lama.
JAKARTA - Pengamat politik LIPI Adriana Elisabeth menilai, isu Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti halnya masalah pembukaan kantor perwakilan mereka di Inggris dan pidato pengacara Australia, selalu muncul di momen tertentu. Seperti diketahui, pada 1 Mei lalu, OPM memang sedang merayakan hari jadinya.
"Memang kalau OPM masih ada, artinya masih ada masalah. Dari sejarah integrasi Papua ke Indonesia, Pemerintah Indonesia menyatakan hal itu sebagai keputusan final dan tidak bisa dinego (negosiasi)," ujar Adriana ketika dihubungi Okezone, Selasa (14/5/2013).
"Tapi bagi OPM, 50 tahun integrasi itu dijadikan momen untuk menggugat bahwa masih ada masalah yang belum terselesaikan. Isu Papua memang selalu memanas pada event-event (peringatan) tertentu, seperti pada 1 Mei lalu," imbuhnya.
Seperti diketahui, tepat pada 28 April lalu OPM membuka kantor di Oxford, Inggris. Kantor itu akan digunakan untuk mengkampanyekan kemerdekaan Papua Barat. Pembukaan kantor itu juga didukung oleh sejumlah politikus Inggris, termasuk di antaranya Wali Kota Oxford Mohammed Abbasi yang hadir dalam upacara peresmian kantor OPM.
Selain itu, seorang pengacara Australia Jennifer Robinson juga baru saja berpidato dalam Tedx Sydney 2013 yang diselenggarakan di Universitas Sydney, Australia. Dalam konvensi tersebut, perempuan pirang yang sempat menjalani studi di Indonesia itu terus menerus mendiskreditkan Indonesia dalam isu Papua.
Konvensi di Universitas Sydney itu pun direkam dan diunggah ke situs Youtube. Robinson pun mengundang Benny Wenda selaku pimpinan OPM ke acara tersebut.
Sumber : http://berita.plasa.msn.com/internas...momen-tertentu
Nih gambar Kipasan dan komporannya.
Emang apa yg mereka mau dari bangsa laen yak ?, selalu aja obok2 rumah tangga orang lain, tuh liat di TimTeng, ancur bangsa Arab lama lama.
