SITUS BERITA TERBARU

SPIEGEL: Berlin Target Mudah bagi Mata-mata

Monday, December 2, 2013
[imagetag]
Quote:TEMPO.CO, Berlin - Jantung dari ibukota Jerman hanya sebesar dua lapangan sepak bola. Lapangan Pariser Platz, yang dibingkai oleh Brandenburg Gate dan jalan raya Unter den Linden adalah salah satu tempat tujuan yang harus dikunjungi setiap wisatawan ke Berlin. Gedung parlemen Reichstag dan kantor Kanselir hanya beberapa menit jalan kaki dari sini, dan kedutaan besar Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Rusia letaknya juga tak jauh. Di sinilah kekuatan terkonsentrasi -dan di mana aksi saling memata-matai diketahui paling intens.

Bukan hanya kedutaan AS dan Inggris yang atap gedungnya dilengkapi dengan struktur mencolok yang para ahli katakan bisa menjadi tempat menyembunyikan peralatan untuk pemantauan ilegal atas panggilan telepon. Kedutaan Besar Rusia juga memiliki bangunan atap yang diawasi otoritas keamanan Jerman sejak lama. Para pejabat keamanan menyebutnya sebagai "gudang kayu Rusia" dan juga diduga sebagai tempat penyimpanan peralatan pengawasannya.

"Jika seseorang membuat panggilan telepon yang tidak terenkripsi di distrik pemerintah Berlin, itu mungkin bukan hanya satu dinas intelijen asing yang akan mendengarkan," kata seorang pejabat tinggi Jerman. Penelitian oleh SPIEGEL baru-baru ini mengungkapkan bahwa NSA telah memata-matai ponsel Kanselir Angela Merkel untuk waktu yang lama. Amerika bukan satu-satunya pihak yang mengumpulkan informasi dengan cara ini, karena pengawasan terhadap telpon seluler di pusat kota Berlin terlalu mudah untuk kebutuhan tersebut.

Menurut sumber-sumber di badan intelijen Jerman, secara teknis sangat mungkin untuk memantau semua telpon seluler yang digunakan di daerah Pariser Platz dengan antena parabola 80 sentimeter. Para ahli keamanan telah memperingatkan "situasi rentan" ini, bahkan sebelum pemerintahan Jerman pindah dari Bonn ke Berlin pada tahun 1999.

Sedikit yang bisa dilakukan otoritas Jerman untuk menghentikan aksi mata-mata tersebut. Pertama, yang disebut "pengawasan pasif" hanya dapat dideteksi jika dilakukan dengan cara yang sangat amatir. Selain itu, kedutaan adalah wilayah negara asing di mana lembaga-lembaga Jerman tidak memiliki kekuatan di sana. Mereka tidak bisa melakukan penggeledahan di dalamnya.

Jadi, agen kontra-spionase Jerman biasanya menulis surat dengan sopan kepada para duta besar dan meminta izin mereka untuk memeriksa kekhasan arsitektur bangunan mereka. Mereka biasanya hanya mendapatkan penolakan, juga secara sopan.

Menurut berita yang dimuat SPIEGEL, 21 November 2013, satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah memperingatkan para pejabat Jerman bahwa komunikasi mereka mungkin tidak aman, dan menyarankan mereka untuk menggunakan mobile cryptophones, yang masih cukup aneh untuk digunakan.

Harian Bild melaporkan bahwa anggota partai konservatif Christian Democratic Union (CDU) dan mitra koalisi dalam pemerintahan berikutnya, kiri-tengah Social Democrats (SPD) telah sepakat untuk melakukan langkah-langkah pengamanan komunikasi yang lebih baik, termasuk penggunaan cryptophones. Beberapa hari lalu, para pejabat di Federal Office for Information Security (BSI) meminta agar kanselir, menteri dan pejabat kementerian beralih ke cryptophones untuk melindungi komunikasi yang sensitif.

Dinas rahasia Jerman terkejut oleh intensitas kegiatan spionase dari sekutunya. Kedutaan milik negara sekutu belum dimonitor secara sistematis, kata sumber di aparat keamanan. Di atas semuanya, militer Jerman tidak memiliki senjata untuk melakukan aksi yang sama terhadap sekutunya.

Dinas keamanan memprioritaskan, mengkonstrasikan sumber daya mereka yang terbatas pada di mana yang mereka percaya bahwa bahaya terbesar berada. Mungkin, sumber di aparat kemanan mengatakan, Jerman perlu memikirkan kembali mana yang seharusnya jadi fokusnya.

Teknologi pemantauan (sinyal intelijen atau "SIGINT") umumnya hanya satu bagian dari apa yang badan intelijen dapatkan di Jerman. Mata-mata negara asing masih mencoba untuk merekrut informan dalam jumlah besar dari kantor-kantor pemerintah, partai politik dan kementerian untuk intelijen manusia, atau "HUMINT."

"Jerman berada di garis bidik dinas rahasia," kata seorang pejabat senior Jerman. Menurut pejabat itu, sepanjang tahun lalu saja, pihak berwenang Jerman telah melihat kenaikan tiga digit dalam jumlah 'percakapan pendekatan awal' untuk melakukan perekrutan agen, yang sebagian besar dimulai dengan cara yang benar-benar tidak berbahaya dan ramah, yaitu mengobrol di luar arena diplomatik.

Faktanya bahwa mungkin lebih banyak yang berada di belakang adanya kontak ini pertama ditunjukkan dengan banyaknya mata-mata dari Rusia yang resmi terdaftar di Jerman. Jumlah tersebut belum berkurang secara signifikan sejak akhir Perang Dingin. Menurut penilaian dari seorang pakar, setidaknya setiap diplomat ketiga Rusia di Jerman bekerja untuk badan intelijen. Selain itu, menurut informasi SPIEGEL, jumlah yang disebut ilegal -agen yang beroperasi di bawah penyamaran warga biasa- beroperasi dua kali lipatnya. Volume halus lalu lintas radio antara agen Rusia dan agen potensial di Eropa Barat memberikan indikasi kuat kecurigaan ini.

Heidrun, 47 tahun, dan Andreas Anschlag, 53 tahun, hanya beberapa contohnya. Selama lebih dari 20 tahun mereka tinggal di Jerman. Si perempuan sebagai ibu rumah tangga, laki-lakinya sebagai seorang insinyur. Pada saat yang sama, mereka meneruskan informasi ke badan intelijen luar negeri Rusia (SVR). Dari Oktober 2008 sampai sesaat sebelum penangkapan mereka pada musim gugur tahun 2011, mereka mengendalikan diplomat Belanda Raymond P. sebagai sumbernya informasinya. Raymond adalah seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Belanda dan diberi nama sandi "BR". Dia menyerahkan ratusan dokumen rahasia dan menerima setidaknya 72.200 euro sampai akhirnya ditangkap.

Serah terima bahan intelijen terjadi sebagian besar di Belanda, dan Andreas Anschlag biasanya akan meninggalkan file dalam "dead drops" di daerah Bonn di Jerman, di mana barang itu kemudian dijemput oleh pegawai Kedutaan Besar Rusia. "Dead drops" adalah tempat yang digunakan untuk pertukaran paket antara mata-mata dengan pengendalinya.

Tidak seperti mata-mata yang melakukan operasional menggunakan penyamaran sebagai diplomat, agen seperti Anschlags tidak bekerja di bawah perlindungan dari kedutaan . Dalam skenario terburuk, diplomat bisa diusir jika ketahuan melakukan aksi spionase. Tetapi para "illegal" seperti Anschlags bisa menghadapi hukuman penjara untuk jangka waktu lama. Karena berrisiko tinggi, mereka dikenal di badan intelijen Rusia sebagai Wunderkinder, atau 'anak jenius'. Anschlags sekarang menjadi bintang di industrinya meskipun dijatuhi hukuman beberapa tahun penjara. Mereka memiliki harapan penuh bahwa saat kembali ke tanah air, ketenaran akan menunggunya di sana.


Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive