berita
Quote: JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, pesimistis bila Hidayat Nur Wahid (HNW) akan menjadi Calon Presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu 2014 nanti.
Pasalnya, kata dia, di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta saja, HNW sudah tumbang, bagaimana bila di tingkat Pemilu Presiden.
"Kalau mereka (PKS) memunculkan nama Hidayat Nurwahid, jangan kan sebagai Capres, sebagai Gubernur juga kalah di DKI Jakarta," katanya seusai merilis hasil survei IPI bertajuk "Kualitas Personal dan Elektabilitas Calon Presiden Di Mata Pemilih", Cikini, Jakarta Pusat (1/12/2013).
Menurut Burhan, memang saat ini PKS sedang mengalami krisis tokoh. Bukan hanya HNW, nama Anis Matta yang juga dimunculkan sebagai Capres itu sangat berat, mengingat namanya kerap disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi yang membelit mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
Untuk itu, sambung Burhan, hasil survei IPI yang merujuk krisisnya kepercayaan publik terhadap elite lama harus diperhatikan untuk memunculkan figur-figur baru.
"Figur baru itu harus memiliki satu, integritas, kualitas, dan kepedulian, empati kepada rakyat. Saya kira waktu memang makin mepet. Tapi, tidak terlambat bagi siapapun, termasuk PKS," tandasnya.
Terkait Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang dihelat PKS untuk menjaring Capres. Kata Burhanuddin itu tidak akan membantu banyak dan hanya berdampak pada penguatan di internal saja untuk Pemilu 2014.
"Kader itu kan paling banyak 500 ribu sampai satu juta. Sementara pemilih kita 186 juta. Jadi, saya kira berat ya, kalau misalnya nama-nama yang muncul dari Pemira nama-nama lama," tuturnya.
Seperti diketahui, sejumlah elite lama seperti HNW, Anis Matta, Fahri Hamzah, Nur Mahmudi Ismali, dan Tifatul Sembiring masuk dalam 5 besar penjaringan Capres Pemira yang dihelat PKS.
sumber
Quote: http://pemilu.okezone.com/read/2013/...nur-wahid-keok
ngenes banget om HNW dibilang begitu
tapi biarin aja dah itu haknya nyapres...resiko stroke gara2 keok lagi ditanggung sendiri
Quote: JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, pesimistis bila Hidayat Nur Wahid (HNW) akan menjadi Calon Presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu 2014 nanti.
Pasalnya, kata dia, di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta saja, HNW sudah tumbang, bagaimana bila di tingkat Pemilu Presiden.
"Kalau mereka (PKS) memunculkan nama Hidayat Nurwahid, jangan kan sebagai Capres, sebagai Gubernur juga kalah di DKI Jakarta," katanya seusai merilis hasil survei IPI bertajuk "Kualitas Personal dan Elektabilitas Calon Presiden Di Mata Pemilih", Cikini, Jakarta Pusat (1/12/2013).
Menurut Burhan, memang saat ini PKS sedang mengalami krisis tokoh. Bukan hanya HNW, nama Anis Matta yang juga dimunculkan sebagai Capres itu sangat berat, mengingat namanya kerap disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi yang membelit mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
Untuk itu, sambung Burhan, hasil survei IPI yang merujuk krisisnya kepercayaan publik terhadap elite lama harus diperhatikan untuk memunculkan figur-figur baru.
"Figur baru itu harus memiliki satu, integritas, kualitas, dan kepedulian, empati kepada rakyat. Saya kira waktu memang makin mepet. Tapi, tidak terlambat bagi siapapun, termasuk PKS," tandasnya.
Terkait Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang dihelat PKS untuk menjaring Capres. Kata Burhanuddin itu tidak akan membantu banyak dan hanya berdampak pada penguatan di internal saja untuk Pemilu 2014.
"Kader itu kan paling banyak 500 ribu sampai satu juta. Sementara pemilih kita 186 juta. Jadi, saya kira berat ya, kalau misalnya nama-nama yang muncul dari Pemira nama-nama lama," tuturnya.
Seperti diketahui, sejumlah elite lama seperti HNW, Anis Matta, Fahri Hamzah, Nur Mahmudi Ismali, dan Tifatul Sembiring masuk dalam 5 besar penjaringan Capres Pemira yang dihelat PKS.
sumber
Quote: http://pemilu.okezone.com/read/2013/...nur-wahid-keok
ngenes banget om HNW dibilang begitu
tapi biarin aja dah itu haknya nyapres...resiko stroke gara2 keok lagi ditanggung sendiri