Quote:
Iklan sabun mandi Lifeboy versi "5 Tahun Bisa untuk NTT" diprotes sejumlah warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Iklan itu dianggap melecehkan masyarakat NTT. Mereka menyebarkan petisi penolakan dan meminta iklan tersebut dihentikan penayangannya.
�Sebagian warga NTT merasa terganggu dengan iklan Lifeboy yang ditayangkan di media televisi nasional. Kami menilai isi iklan itu tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kami berani bilang itu adalah bentuk eksploitasi kemiskinan untuk kepentingan bisnis dan kepentingan tertentu," kata Ketua Garda Bangsa Provinsi NTT, Buche Brikmar kepada Kompas.com di kupang, Sabtu (30/11/2013).
Iklan tersebut bertutur tentang kebiasaan warga Desa Bitobe, NTT, yang kurang memiliki kesadaran tentang hidup bersih. Akibat tidak hidup bersih, disebut dalam iklan itu, satu dari empat balita di NTT meninggal karena diare.
Iklan itu lantas mengajak partisipasi dalam bentuk donasi untuk mengajarkan hidup bersih pada warga Desa Bitobe agar para balita di desa itu bisa merayakan ulangtahun kelima mereka dan seterusnya.
�Dalam isi iklan itu seolah-olah dengan membeli sabun Lifeboy, maka dengan sendirinya kita menyelamatkan anak-anak NTT untuk bisa mengikuti ulang tahun yang kelima. Ini jelas merupakan pencitraan produk," kata Buche.
Dihubungi terpisah, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT, Heribertus Naif, yang merupakan salah seorang pengagas petisi penolakan, mendesak Pemerintah Provinsi NTT untuk meminta penghentian tayangan iklan.
�Apa benar semua anak NTT terancam mati sebelum berusia lima tahun? Apa benar Lifebuoy yang membuat saya bisa merayakan ulang tahun ke 33? Apa benar hanya Lifebuoy yang peduli NTT? Kami Menuntut KPI melalui Gubernur NTT untuk segera menghentikan iklan itu dan segera pulihkan nama baik NTT yang dilecehkan,� kata dia.
Tanggapan Lifeboy
Senior Brand Manager Lifebuoy Unilever, Adina Tontey ketika dihubungi via telepon mengatakan, pihaknya tidak pernah berniat untuk melecehkan warga NTT
�Dalam iklan itu memang jelas sekali kondisi sebenarnya yang terjadi di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang. Iklan ini bertujuan membantu mencegah kematian balita di NTT di masa mendatang. Pasalnya, sesuai data Dinas Kesehatan NTT, kematian balita mencapai 71 persen dari 1.000 kelahiran hidup dan penyebab utamanya adalah diare," kata Adina.
Ia menyebut, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp 700 juta dan semuanya akan didonasikan untuk kepentingan warga Desa Bitobe.
Adina mengungkapkan, ia ingin bertemu dengan pihak-pihak yang membuat petisi untuk membicarakan masalah ini.
Berikut iklan Lifeboy yang diprotes itu:
SUMBER
Air su dekat .... padahal air masih jauh .....
Iklan sabun mandi Lifeboy versi "5 Tahun Bisa untuk NTT" diprotes sejumlah warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Iklan itu dianggap melecehkan masyarakat NTT. Mereka menyebarkan petisi penolakan dan meminta iklan tersebut dihentikan penayangannya.
�Sebagian warga NTT merasa terganggu dengan iklan Lifeboy yang ditayangkan di media televisi nasional. Kami menilai isi iklan itu tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kami berani bilang itu adalah bentuk eksploitasi kemiskinan untuk kepentingan bisnis dan kepentingan tertentu," kata Ketua Garda Bangsa Provinsi NTT, Buche Brikmar kepada Kompas.com di kupang, Sabtu (30/11/2013).
Iklan tersebut bertutur tentang kebiasaan warga Desa Bitobe, NTT, yang kurang memiliki kesadaran tentang hidup bersih. Akibat tidak hidup bersih, disebut dalam iklan itu, satu dari empat balita di NTT meninggal karena diare.
Iklan itu lantas mengajak partisipasi dalam bentuk donasi untuk mengajarkan hidup bersih pada warga Desa Bitobe agar para balita di desa itu bisa merayakan ulangtahun kelima mereka dan seterusnya.
�Dalam isi iklan itu seolah-olah dengan membeli sabun Lifeboy, maka dengan sendirinya kita menyelamatkan anak-anak NTT untuk bisa mengikuti ulang tahun yang kelima. Ini jelas merupakan pencitraan produk," kata Buche.
Dihubungi terpisah, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT, Heribertus Naif, yang merupakan salah seorang pengagas petisi penolakan, mendesak Pemerintah Provinsi NTT untuk meminta penghentian tayangan iklan.
�Apa benar semua anak NTT terancam mati sebelum berusia lima tahun? Apa benar Lifebuoy yang membuat saya bisa merayakan ulang tahun ke 33? Apa benar hanya Lifebuoy yang peduli NTT? Kami Menuntut KPI melalui Gubernur NTT untuk segera menghentikan iklan itu dan segera pulihkan nama baik NTT yang dilecehkan,� kata dia.
Tanggapan Lifeboy
Senior Brand Manager Lifebuoy Unilever, Adina Tontey ketika dihubungi via telepon mengatakan, pihaknya tidak pernah berniat untuk melecehkan warga NTT
�Dalam iklan itu memang jelas sekali kondisi sebenarnya yang terjadi di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang. Iklan ini bertujuan membantu mencegah kematian balita di NTT di masa mendatang. Pasalnya, sesuai data Dinas Kesehatan NTT, kematian balita mencapai 71 persen dari 1.000 kelahiran hidup dan penyebab utamanya adalah diare," kata Adina.
Ia menyebut, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp 700 juta dan semuanya akan didonasikan untuk kepentingan warga Desa Bitobe.
Adina mengungkapkan, ia ingin bertemu dengan pihak-pihak yang membuat petisi untuk membicarakan masalah ini.
Berikut iklan Lifeboy yang diprotes itu:
SUMBER
Air su dekat .... padahal air masih jauh .....