Keengganan dua rumah sakit pemerintah merawat bayi yang ditemukan terbuang membuat jengkel polisi. Padahal bayi lemah tersebut harus segera mendapatkan perawatan.
Ribet, itulah yang membuat polisi membawa bayi malang tersebut ke rumah sakit swasta Al Irsyad yang segera menerimanya. Berbelit-belitnya aturan dan birokrasi rumah sakit pemerintah menipiskan kesabaran polisi.
"Bahkan saya sampai bersitegang dengan pihak rumah sakit," kata AKP M. Roby kepada wartawan, Minggu (1/12/2013).
Kanit Reskrim Polsek Simokerto itu mengatakan, bayi itu ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah dibawa ke polsek, bayi laki-laki tersebut segera dibawa ke RSUD dr Soewandhi yang jaraknya lebih dekat.
Setiba di sana, petugas rumah sakit tidak segera merawat bayi itu. "Saya sudah menjelaskan bila bayi itu adalah bayi buangan dan butuh dirawat segera. Namun petugas rumah sakit malah telepon dokter ini dokter itu untuk mendapat persetujuan," ujar Roby.
Roby juga mengatakan jika Polsek Simokerto lah yang akan bertanggung jawab saat ditanya siapa yang akan bertanggung jawab terhadap si bayi. "Satu jam kami menunggu tanpa ada kejelasan. Akhirnya kami langsung bergegas ke RSU dr Soetomo," cerita Roby.
Setali tiga uang, Roby juga mendapat perlakuan kurang lebih sama setiba di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU dr Soetomo. Bahkan Roby harus bersitegang dengan petugas rumah sakit saat menjelaskan jika bayi itu adalah bayi buangan yang ditemukan di pinggir jalan.
"Pihak rumah sakit terus saja bertanya siapa keluarga bayi itu. Dan saya sudah menjelaskan. Kami hanya ingin bayi itu segera mendapat perawatan. Urusan lain kami yang bertanggung jawab," terang Roby.
Karena tak ada titik temu, Roby beserta anggota yang menemaninya membawa bayi itu ke Rumah Sakit Al Irsyad, sebuah rumah sakit swasta di kawasan Semampir. Setiba di sana, pihak Al Irsyad tidak banyak tanya dan segera membawa bayi itu ke ruang perawatan.
"Kami tiba di Al Irsyad pukul 05.30 WIB. Dan pihak Al Irsyad segera menangani bayi itu tanpa banyak tanya," tandas Roby.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sesosok bayi ditemukan seorang pemulung di Jalan Pegirian. Bayi dalam keadaan telanjang itu diletakkan di dalam kardus. Saat ditemukan, bayi itu masih berumur hitungan jam karena ari-arinya masih ada. Bayi itu segera dibawa ke Polsek Simokerto.
Sumber : detik..com
Ribet, itulah yang membuat polisi membawa bayi malang tersebut ke rumah sakit swasta Al Irsyad yang segera menerimanya. Berbelit-belitnya aturan dan birokrasi rumah sakit pemerintah menipiskan kesabaran polisi.
"Bahkan saya sampai bersitegang dengan pihak rumah sakit," kata AKP M. Roby kepada wartawan, Minggu (1/12/2013).
Kanit Reskrim Polsek Simokerto itu mengatakan, bayi itu ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah dibawa ke polsek, bayi laki-laki tersebut segera dibawa ke RSUD dr Soewandhi yang jaraknya lebih dekat.
Setiba di sana, petugas rumah sakit tidak segera merawat bayi itu. "Saya sudah menjelaskan bila bayi itu adalah bayi buangan dan butuh dirawat segera. Namun petugas rumah sakit malah telepon dokter ini dokter itu untuk mendapat persetujuan," ujar Roby.
Roby juga mengatakan jika Polsek Simokerto lah yang akan bertanggung jawab saat ditanya siapa yang akan bertanggung jawab terhadap si bayi. "Satu jam kami menunggu tanpa ada kejelasan. Akhirnya kami langsung bergegas ke RSU dr Soetomo," cerita Roby.
Setali tiga uang, Roby juga mendapat perlakuan kurang lebih sama setiba di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU dr Soetomo. Bahkan Roby harus bersitegang dengan petugas rumah sakit saat menjelaskan jika bayi itu adalah bayi buangan yang ditemukan di pinggir jalan.
"Pihak rumah sakit terus saja bertanya siapa keluarga bayi itu. Dan saya sudah menjelaskan. Kami hanya ingin bayi itu segera mendapat perawatan. Urusan lain kami yang bertanggung jawab," terang Roby.
Karena tak ada titik temu, Roby beserta anggota yang menemaninya membawa bayi itu ke Rumah Sakit Al Irsyad, sebuah rumah sakit swasta di kawasan Semampir. Setiba di sana, pihak Al Irsyad tidak banyak tanya dan segera membawa bayi itu ke ruang perawatan.
"Kami tiba di Al Irsyad pukul 05.30 WIB. Dan pihak Al Irsyad segera menangani bayi itu tanpa banyak tanya," tandas Roby.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sesosok bayi ditemukan seorang pemulung di Jalan Pegirian. Bayi dalam keadaan telanjang itu diletakkan di dalam kardus. Saat ditemukan, bayi itu masih berumur hitungan jam karena ari-arinya masih ada. Bayi itu segera dibawa ke Polsek Simokerto.
Sumber : detik..com