Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, popularitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical tidak sebanding dengan elektabilitasnya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2014. Elektabilitas Ical masih jauh di bawah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Bagaimana tanggapan pihak Golkar? Wakil Sekjen DPP Golkar Nurul Arifin mengatakan, popularitas Ical tidak lagi menjadi masalah. Pasalnya, kata dia, serangan udara sudah masif dilakukan melalui televisi milik Ical.
Namun, Nurul mengakui bahwa elektabilitas masih menjadi masalah. Ia melihat Ical kurang menyentuh di hati rakyat. Berbeda dengan Jokowi, kata dia, yang setiap hari kegiatannya di Jakarta terekspos oleh media massa.
"Kita harus bisa sentuh hati pemilih. Mungkin Pak Jokowi dianggap jadi bagian dari rakyat. Pak ARB kurang dikenal publik secara dekat. Sebetulnya kalau publik kenal dekat, paling tidak mendengarkan bicaranya, akan jatuh hati," kata Nurul di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Nurul menambahkan, masalah lain ialah tingginya resisten dari parpol lain terhadap Ical. Meski demikian, pihaknya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Ical maju dalam Pilpres 2014.
"Kami berharap Golkar menang dulu di pileg," pungkas anggota Komisi II DPR itu.
Seperti diberitakan, elektabilitas Ical berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei masih di bawah Jokowi dan Prabowo Subianto. Padahal, Jokowi belum dipastikan maju dalam pilpres oleh PDI Perjuangan.
Ical pun semakin masif melakukan kampanye, baik melalui televisi maupun road show ke berbagai daerah. Meski demikian, kepastian pencapresan bergantung pada hasil pileg pada April 2014.
sumber;http://nasional.kompas.com/read/2013/10/28/1730522/Golkar.Kalau.Kenal.Dekat.dengan.Ical.Pasti.Jatuh.Hati
___________________________
KALAU KENAL DEKAT, PASTI 100000000% SAKIT HATI