"Kejadiannya sekitar pukul 13.30 WIB. Pelakunya enam orang. Mereka datang dengan tiga sepeda motor. Ada yang membawa pistol," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Brebes, Ajun Komisaris Subkhan.
Menurut Subkhan, hanya empat pelaku yang masuk ke dalam toko. Adapun dua pelaku lainnya berjaga di luar. Perampokan itu berlangsung saat toko sedang sepi pembeli. Di bawah todongan pistol, 10 karyawan tokok yang semuanya perempuan tidak berani meminta pertolongan.
Padahal, kondisi pasar di depan toko itu masih ramai orang berlalu-lalang. "Kalau hanya bawa senjata tajam mungkin kami masih bisa melawan," kata Lukman, 51 tahun, tukang sol sepatu yang mangkal di seberang toko.
Lukman menambahkan bahwa para perampok itu mengenakan cadar. Hanya dalam hitungan menit, kawanan perampok itu menguras sebagian besar perhiasan yang dipajang di etalase tanpa memecah satupun kacanya. "Mereka membawa perhiasan itu dengan kain sarung yang ujungnya diikat," ujar Lukman.
Saat kawanan perampok itu hendak kabur seusai menjarah toko, sejumlah warga sempat mengejar. Namun, nyali warga seketika ciut setelah salah seorang perampok itu menembakkan pistolnya ke udara. "Hanya satu tembakan, tapi itu sudah cukup membuktikan kalau pistolnya bukan mainan," kata Lukman.
Hingga pukul 17.00 WIB, puluhan warga masih berkerumun di depan toko, meski pintu besinya telah ditutup rapat. Menurut Subkhan, toko emas itu milik Andi Wijaya, 35 tahun, warga Jalan Mayjen Sutoyo, Kabupaten Tegal.
Polisi masih melakukan penyelidikan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi, Subkhan mengaku telah mengantongi jenis sepeda motor yang dikendarai kawanan perampok itu.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/sFSNC
