Kelompok yang membenci Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terdiri dari dua macam, yakni kaum intoleran-rasis dan yang terancam kepentingannya. Kedua kelompok pembenci Ahok itu berkumpul di kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Penegasan itu disampaikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Serikat, Akhmad Sahal, menyikapi pengunduran diri Ahok dari Partai Gerindra. "Yang benci Ahok ada 2 macam: kaum intoleran-rasis, dan yang terancam kepentingannya (wwcr Tempo). Parahya, kedua-duanya ngumpul di Prahara," tulis Akhmad Sahal di akun Twitter @sahaL_AS.
Menurut Akhmad Sahal, kepemimpinan Ahok Islami karena bersih, amanah dan pro keadilan sosial. "Karena kepemimpinan Ahok Islami: bersih, amanah, pro keadilan sosial," tulis @sahaL_AS menjawab pertanyaan akun @hidahidaan: "Mengapa harus suka Ahok?"
Lebih jauh Akhmad Sahal menyebut pengunduran diri Ahok sebagai "hijrah". "Bahwa 'Basuki' keluar dari kegelapan Prahara itu sama sekali bukan kutu loncat. Ia justru hijrah menuju 'Tjahaya Purnama'," tulis @sahal_AS.
Diberitakan sebelumnya, Ahok secara resmi telah mengajukan pengunduran diri dari Partai Gerindra. Ahok menyatakan tak bisa mentoleransi sikap Partai Gerindra yang mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD.
"Kalaupun nanti misalnya 2017 saya terpilih lagi, saya tidak mau jadi budak DPRD," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta (10/09).
Sumber gan: http://goo.gl/zKZxAo

Dikutip dari: http://adf.ly/rxnjs


