Polemik RUU Pilkada semakin menguat. Kelompok pro Pilkada langsung, bahkan menggelar aksi massa untuk mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap tegas mendukung Pilkada Langsung.
Kelompok yang menamakan diri sebagai Koalisi Dukung Pilkada Langsung menggelar aksi massa menyampaikan surat kepada Presiden SBY di Istana Negara. Tergabung dalam koalisi itu salah satunya adalah Indonesia Corruption Watch (ICW).
Akun Twitter resmi ICW @sahabatICW menggalang dukungan atas aksi massa itu. "ICW bersama Koalisi #DukungPilkadaLangsung akan kirim surat ke Presiden jam 13 siang ini di depan istana. Ada yang mo ikut?" tulis @sahabatICW.
Aksi itu mendapat reaksi keras dari pendiri Majelis Kedaulatan Rakyat Indosia (MKRI), Ratna Sarumpaet. Di akun Twitter @RatnaSpaet, Ratna menuding LSM pendukung Pilkada langsung telah dibiayai pihak asing.
"Kepanikan LSM-LSM yang hidupnya tergantung dana Asing," tulis @RatnaSpaet, menanggapi ajakan ICW untuk ikut dalam aksi massa tersebut.
Ratna juga menyatakan bahwa pada umumnya LSM didanai asing. "ICW, @KPK_RI @LBH_Jakarta dll. Umumnya LSM didanai Asing," tulis @RatnaSpaet menjawab pertanyaan akun @kegojlagankiwil. Sebelumnya @kegojlagankiwil menulis: "Maksud ibu @sahabatICW adalah LSM yang didanai asing? Mohon infonya bu."
Secara tegas @RatnaSpaet menulis: "Pilkada Langsung dikonsep/dibiayai Asing (IMF/Worl Bank/NDI/dll) Bangkit INA. Jangan kau ikut merusak bangsamu sendiri."
Sumber gan: http://goo.gl/FfvZpL
Link: http://adf.ly/s6EBG