Quote: TEMPO.CO, Gaza - Setelah perang antara Israel dan Hamas selama hampir 50 hari reda, anak-anak Gaza mulai kembali ke sekolah mereka masing-masing. Menteri Pendidikan Gaza Ziad Thabet mengatakan kegiatan sekolah akan diberikan kepada 230 ribu siswa. Anak-anak itu akan disekolahkan di dua lembaga pendidikan, yakni 200 ribu siswa bersekolah di sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan sisanya bersekolah di lembaga swasta.
Seperti dilansir dari The Guardian, Ahad, 14 September 2014, kegiatan sekolah di Gaza telah tertunda selama dua minggu karena sebagian besar gedung sekolah hancur. Badan Pengungsi PBB di Palestina menyatakan gedung sekolah yang dibangun PBB masih digunakan sebagai kamp pengungsi bagi 50 ribu orang.
Thabet mengatakan minggu pertama kegiatan sekolah akan difokuskan pada sisi psikologis para siswa dan juga kegiatan rekreasi untuk membantu siswa-siswa keluar dari trauma akibat perang. Badan Pengungsi PBB di Palestina telah menyediakan 130 ribu tas sekolah dan guru relawan untuk sekolah milik pemerintah. Program latihan bagi 12 ribu guru dan pegawai sekolah juga disediakan.
Pada Ahad pagi, Kota Gaza dipenuhi oleh anak-anak yang memakai seragam sekolah. Banyak di antara mereka yang diantar oleh orang tua atau saudara-saudaranya. Di Sekolah Dasar al-Zaytoun, para siswa memakai stiker bertulisan nama-nama teman mereka yang tewas selama perang.
"Kembali ke sekolah setelah perang membuat saya tidak merasa sesenang sebelum perang. Saya merasakan ada sesuatu yang hilang", kata Tamar Toutah, 11 tahun, siswa yang kehilangan banyak temannya.
Laporan resmi dari PBB, perang di Gaza mengakibatkan lebih dari 2.100 warga Palestina tewas, termasuk ratusan anak-anak yang menjadi korban. Dari pihak Israel, 66 tentara dan 6 warga tewas. Perang ini berakhir setelah disetujuinya gencatan senjata di Mesir pada 26 Agustus 2014.
Sumber
Link: http://adf.ly/s4uSH