Quote: "Darwin adalah mafia migas. Ini menunjukan bahwa Jokowi dikendalikan oleh mafia asing di sektor migas. Pemilihan Darwin Silalahi sebagai menteri ESDM adalah hal yang buruk. Akan menimbulkan blunder politik," tegasnya.
Jakarta, Aktual.co — Munculnya nama Darwin Silalahi sebagai kandidat kuat menteri ESDM dinilai akan memberikan blunder politik migas pemerintahan Jokowi-JK.
"Nama Darwin Silalahi digadang-gadang akan menduduki jabatan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memunculkan indeks negatif termasuk dari rakyat yang mendukung Jokowi," ujar pengamat politik Ubedillah Badrun kepada Aktual, Senin (15/9).
Menurutnya, rakyat akan pesimis terhadap pemberantasan mafia migas yang telah menggerogoti ratusan triliun uang negara apabila mafia migas masih berada di lingkaran pemerintah Jokowi-JK.
"Darwin adalah jaringan personal MNC (Multi National Company) Migas, Shell dan ada indikasi kuat bagian dari skema rantai mafia migas. Ini menunjukan bahwa Jokowi masih dikendalikan oleh mafia asing di sektor migas. Pemilihan Darwin Silalahi sebagai menteri ESDM adalah hal yang buruk. Akan menimbulkan blunder politik bagi Jokowi," tegasnya.
Untuk diketahui, Darwin Silalahi saat ini bekerja sebagai Country Chairman Shell Companies in Indonesia dan juga Presiden Direktur PT Shell Indonesia. Darwin adalah orang Indonesia pertama yang mengemban posisi ini sejak mulai bekerja di Shell tahun 2007.
Sebelum menjabat sebagai CEO di PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi selama tujuh tahun menjabat Country CEO Booz Allen Hamilton Indonesia, salah satu perusahaan konsultan manajemen strategik ternama dunia.
Pada tahun 1985, ayah dari dua orang anak ini mengawali karirnya di BP (British Petroleum) selama hampir 10 tahun. Dia pernah ditempatkan di Aberdeen (Belgia), London (Inggris), dan Texas (Amerika Serikat), sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PT Dharmala Inti Utama (DIU) sebagai asisten CEO pada tahun 1994.
Langkah tersebut memperkenalkan Darwin Silalahi dengan dunia manajemen strategik dan membawanya ke Bakrie & Brothers sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan.
Pada pertengahan 1998, Darwin Silalahi memulai karir pegawai negeri sebagai Plt Direktur Usaha di Kementerian BUMN dengan portofolio BUMN sektor perhubungan, telekomunikasi, dan energi. Dengan bekerja selama satu setengah tahun di pemerintahan hingga akhir 1999, pengalaman kerja Darwin menjadi serba lengkap: multinasional, konglomerat, dan pemerintahan.
sumber: http://www.aktual.co/energi/124559da...ia-migas-asing
Jakarta, Aktual.co — Munculnya nama Darwin Silalahi sebagai kandidat kuat menteri ESDM dinilai akan memberikan blunder politik migas pemerintahan Jokowi-JK.
"Nama Darwin Silalahi digadang-gadang akan menduduki jabatan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memunculkan indeks negatif termasuk dari rakyat yang mendukung Jokowi," ujar pengamat politik Ubedillah Badrun kepada Aktual, Senin (15/9).
Menurutnya, rakyat akan pesimis terhadap pemberantasan mafia migas yang telah menggerogoti ratusan triliun uang negara apabila mafia migas masih berada di lingkaran pemerintah Jokowi-JK.
"Darwin adalah jaringan personal MNC (Multi National Company) Migas, Shell dan ada indikasi kuat bagian dari skema rantai mafia migas. Ini menunjukan bahwa Jokowi masih dikendalikan oleh mafia asing di sektor migas. Pemilihan Darwin Silalahi sebagai menteri ESDM adalah hal yang buruk. Akan menimbulkan blunder politik bagi Jokowi," tegasnya.
Untuk diketahui, Darwin Silalahi saat ini bekerja sebagai Country Chairman Shell Companies in Indonesia dan juga Presiden Direktur PT Shell Indonesia. Darwin adalah orang Indonesia pertama yang mengemban posisi ini sejak mulai bekerja di Shell tahun 2007.
Sebelum menjabat sebagai CEO di PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi selama tujuh tahun menjabat Country CEO Booz Allen Hamilton Indonesia, salah satu perusahaan konsultan manajemen strategik ternama dunia.
Pada tahun 1985, ayah dari dua orang anak ini mengawali karirnya di BP (British Petroleum) selama hampir 10 tahun. Dia pernah ditempatkan di Aberdeen (Belgia), London (Inggris), dan Texas (Amerika Serikat), sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PT Dharmala Inti Utama (DIU) sebagai asisten CEO pada tahun 1994.
Langkah tersebut memperkenalkan Darwin Silalahi dengan dunia manajemen strategik dan membawanya ke Bakrie & Brothers sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan.
Pada pertengahan 1998, Darwin Silalahi memulai karir pegawai negeri sebagai Plt Direktur Usaha di Kementerian BUMN dengan portofolio BUMN sektor perhubungan, telekomunikasi, dan energi. Dengan bekerja selama satu setengah tahun di pemerintahan hingga akhir 1999, pengalaman kerja Darwin menjadi serba lengkap: multinasional, konglomerat, dan pemerintahan.
sumber: http://www.aktual.co/energi/124559da...ia-migas-asing
Bisa iya bisa nggak, aku sih setuju dengan artikel ini. kalo menurut kamu ?
Link: http://adf.ly/s6ECL