
Dikutip dari Daily Mail, Jumat, 13 Juni 2014, siswa ini menggunakan rompi yang sudah dimodifikasi. Di bagian dalamnya terpasang radio untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di luar ruang ujian.
Selain itu, siswa ini menggunakan pulpen dan jam tangan menjadi kamera untuk mengambil gambar kertas ujian. Gambar itu akan dikirim dengan antena tembaga yang dijahit pada bajunya kepada seseorang yang duduk di lorong aula. Jawaban akan dikirim ke perangkat yang sama.
Selain dengan puplen dan jam tangan, orang yang membantu ujian juga bisa "membisikkan" jawaban dari sebuah perangkat mobile yang dipasangkan di telinga siswa itu.
Dengan terbongkarnya kasus ini, polisi dari Provinsi Hubei, Shandong, dan Heibei berhasil menangkap kelompok kriminal yang sering membantu siswa tingkat akhir dalam ujian masuk perguruan tinggi nasional.
"Pendidik dan polisi berwenang akan terus menyelidiki kasus ini, termasuk pencurian dan penjualan kertas ujian. Kami juga akan mencari informasi siapa yang menyediakan peralatan canggih ini untuk menyontek," kata juru bicara dari Departemen Pendidikan.
Departemen itu juga memperingatkan bahwa kecurangan yang dilakukan siswa akan berakibat pada kualifikasi pendaftaran ujian untuk jangka waktu 1-3 tahun. Orang tua yang terlibat juga akan diberikan hukuman yang berat.
Sumber


