KGPH KGPH Panembahan Agung Tedjowulan, memberikan sambutan usai penandatanganan dukungan dari pemerintah atas rekonsiliasi Keluarga Keraton Surakarta, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2012). Keraton Surakarta mengalami perpecahan pada tahun 2004, setelah wafatnya Paku Buwono XII yang tidak meninggalkan putera mahkota, namun dengan adanya rekonsiliasi tersebut kini Keraton Surakarta bersatu dengan PB XIII Hangabehi sebagai rajanya.
JAKARTA, KOMPAS.com - Maha Patih Keraton Kasunanan Surakarta Tedjowulan mengatakan, Prabowo Subianto pantas menjadi presiden berikutnya karena di dalam namanya ada unsur "Su". Unsur ini, kata dia, sama seperti penggalan nama yang ada pada presiden sebelumnya, taitu Soekarno dan Soeharto.
"Presiden pertama adalah Soekarno, kedua Soeharto, presiden ketujuh Subianto. Perlu diingat itu," kata Tedjowulan, di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Selain itu, jika dibandingkan dengan capres lainnya, Joko Widodo, Tedjowulan menilai, Prabowo lebih unggul. Meski sama-sama berasal dari Solo, Tedjowulan tak menjatuhkan pilihannya pada Jokowi.
"Prabowo itu sudah terdidik, terlatih, pemimpin yang sudah disiapkan. Background-nya jelas ya, dari militer," ujar dia.
Tedjowulan menganggap dirinya lah yang lebih pantas maju menjadi pemimpin dari Surakarta daripada Jokowi.
"Jokowi dengan saya, masih tuaan saya. Yang punya Solo seharusnya saya," ujar Tedjowulan.
Sumber : http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Kesultanan Solo tampaknya tidak mendukung Jokowi-JK , justru lebih tertarik Parbowo-Hatta.


