
Aksi protes ini juga mengacu pada Presiden Brasil Dilma Rousseff. Para pendemo memprotes kepemimpinan Rousseff yang tidak memperbaiki ekonomi dan kemiskinan di Brasil. Namun Rousseff mengatakan ia sama sekali tidak akan takut menerima hinaan dari ribuan warga Brasil.
"Hinaan tidak akan mengintimidasi saya. Saya juga tidak akan takut. (Kritik) ini tidak akan melemahkan saya," ujarnya dalam pidato peresmian sistem transit bus di Kota Brasilia, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 13 Juni 2014.
Rousseff juga menuturkan "agresi verbal" bukanlah apa-apa bila dibanding kekerasan fisik yang dialami saat ia disiksa oleh kediktatoran militer Brasil empat dekade lalu.
Untuk menghindari "rasa malu", Rousseff juga tidak berbicara pada pembukaan Piala Dunia. Namun, saat Presiden FIFA Sepp Blatter mengucapkan namanya, ribuan penonton mulai mencemooh dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada Rousseff.
"Saya tidak akan membiarkan amarah menguasai diri saya dengan penghinaan yang bahkan tidak pantas didengar oleh anak-anak," kata Rousseff.
Hingga saat ini, protes anti-Piala Dunia masih terlihat di jalan-jalan Kota Brasil. Namun pejabat menjelaskan bahwa jumlahnya menurun bila dibanding pada bulan sebelumnya.
Sedangkan sebagian warga Brasil lebih tertarik tinggal di rumah untuk menonton pertandingan. Biar bagaimanapun, mereka tetap ingin menyaksikan Brasil kembali memenangi Piala Dunia untuk keenam kalinya.
Sumber


