
Sebanyak lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada semester enam yang terdiri dari M.R. Al Reno, Jayanti Ayu K, Fadiah N A, Armita Sharfina, dan M. Ibnu Hakim memilih komik sebagai alternative pendidikan seks dimaksud.
Dalam edisi perdananya, komik pendidikan seks dengan label â??Sintas The Braveâ?? untuk konsumen anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar diterbitkan. Materinya sangat sederhana, misalnya, bagaimana anak-anak mengenali bagian tubuh, mengenal perbedaan organ tubuh laki-laki dan perempuan.
Model dan materi pendidikan seks anak-anak tersebut mengadopsi model sejenis yang diterapkan di lingkungan lembaga pendidikan anak-anak sejumlah negara, di antaranya Jepang dan Australia. Agar kontekstual dan sesuai dengan kultur Indonesia, gambar dan bahasa disesuaikan sesuai kondisi anak dan budaya Indonesia.
â??Kami memilih komik karena bentuknya sederhana, mudah dipahami, dan disukai anak-anak,â?? kata Jayanti Ayu, Minggu (8/6/2014).
Mereka merencanakan untuk menerbitkan komik pendidikan seks sejenis untuk remaja usia sekolah menengah dan atas dalam waktu dekat. Materi komik anak sekolah menengah seperti pengenakan usia pubertas awal, sedang komik remaja sekolah menengah atas ditekankan pada model-model mengontrol gejolak emosi dan ketertarikan terhadap lawan jenis, penyakit seksual.
Mereka berharap komik pendidikan seks menjadi bagian penting untuk mengisi alternatif mendidik anak-anak dan remaja soal seks ketika orang tua mengalami kendala psikologis maupun terbatas pengetahuannya. Dengan komik tersebut, generasi muda memahami pendidikan seks dan menyadari pentingnya menjaga integritas diri dari ancaman kekerasan seks oleh orang-orang yang tidak bermoral.
â??Tujuan khusus dari rangkaian mengenalkan pendidikan seks pada anak dan remaja melalui komik agar anak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap diri sendiri tentang seksualitas dan bahaya kekerasan seksual serta praktik seksual tidak benar,â?? kata M.R. Al Reno.
kira kira bisa efektif ga ya



