Dua kubu capres mengakui sama-sama mengalami ancaman menjelang laga Pilpres 9 Juli mendatang. Misal, kubu Jokowi-JK menyebutkan, aksi teror sedang berlangsung di pihaknya. Pasalnya, Sabtu kemarin, rumah simpatisannya di Yogyakarta dilempar bom molotov. Sedang pada Minggu kemarin, kubu capres Prabowo-Hatta mengaku, mendapat teror sms ancaman bom sebanyak 4 kali.
Masing-masing kubu rupanya tak berani saling menuding siapa pelaku teror tersebut, meski terlihat ada kekesalan di raut wajah mereka.
Menurut Direktur Komunikasi dan Media Tim Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Kartodihadjo, pihaknya menerima ancaman tersebut lewat sms.
Masing-masing kubu rupanya tak berani saling menuding siapa pelaku teror tersebut, meski terlihat ada kekesalan di raut wajah mereka.
Menurut Direktur Komunikasi dan Media Tim Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Kartodihadjo, pihaknya menerima ancaman tersebut lewat sms.
"Sejak jam 15.47 WIB, hari Sabtu (7/6), saya menerima sms dari nomor 087876018197 sebanyak emapat kali. Isinya: Akan ada ledakan di Polonia, lebih baik acara Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban," terang Budi.
Menanggapi ancaman itu, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di rumah Polonia, Mahfud MD mengatakan, pihaknya tak yakin penebar ancaman berasal dari kubu Jokowi-JK.
"Saya yakin bukan dari pihak Jokowi-JK. Bahkan mereka juga ikut kena teror," jelasnya kemarin.
Lebih lanjut, Mahfud membeberkan pihaknya sudah memforward SMS-SMS tersebut dalam laporan ke kepolisian.
Sumber


