.
Kuala Lumpur, Suarapemred.com (global.suarapemred.com) - Para pemimpin dari negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, ASEAN dijadwalkan akan membahas masalah reklamasi lahan yang berkelanjutan yang dilakukan China di wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, 10 negara anggota ASEAN yang akan mengadakan pertemuan puncak (KTT) pada Senin ini (27 April) di Kuala Lumpur, Malaysia, di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di wilayah tersebut. Sejumlah laporan sebelumnya menyatakan, China yang telah dan masih terus melangsungkan pembangunan konstruksi pada 7 terumbu karang yang ada di Kepulauan Spratly. Laporan rinci sebelumnya juga menyatakan, aksi reklamasi tanah yang cukup besar untuk membangun 2 landasan pacu. Pulau-pulau tempat pembangunan reklamasi tersebut selami ini diklaim oleh Filipina, Vietnam dan negara-negara lain, selain oleh China.
Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN pada Minggu kemarin mengusulkan agar negara-negara anggota ASEAN mendesak China untuk menghentikan aksi reklamasi tersebut.
Dalam kesemoatan tersebut menlu Filipina tidak menyebut kata "China" secara langsung, namun menggambarkan China sebagai "tetangga di utara," dan mengatakan bahwa langkah reklamasi besar yang dilakukannya sebagai mengancam stabilitas regional dan melanggar hak-hak negara-negara lain.
Csementara Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman kepada kalangan jurnalis mengatakan bahwa semua negara ASEAN menganggap penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Menlu Malaysia itu juga menambahkan bahwa masalah ini harus dibicarakan dalam KTT ASEAN. Catatan menunjukkan, sejumlah negara anggota ASEAN, seperti Kamboja, yang masih memprioritaskan hubungan mereka dengan China. KTT ASEAN kali ini menjadi menarik untuk dicermati, apakah para pemimpin ASEAN akan mampu menghasilkan seruan tegas pada China.
Sumber : www.suarapemred.com (global.suarapemred.com)
Link: http://adf.ly/1FtIX6
Kuala Lumpur, Suarapemred.com (global.suarapemred.com) - Para pemimpin dari negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, ASEAN dijadwalkan akan membahas masalah reklamasi lahan yang berkelanjutan yang dilakukan China di wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, 10 negara anggota ASEAN yang akan mengadakan pertemuan puncak (KTT) pada Senin ini (27 April) di Kuala Lumpur, Malaysia, di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di wilayah tersebut. Sejumlah laporan sebelumnya menyatakan, China yang telah dan masih terus melangsungkan pembangunan konstruksi pada 7 terumbu karang yang ada di Kepulauan Spratly. Laporan rinci sebelumnya juga menyatakan, aksi reklamasi tanah yang cukup besar untuk membangun 2 landasan pacu. Pulau-pulau tempat pembangunan reklamasi tersebut selami ini diklaim oleh Filipina, Vietnam dan negara-negara lain, selain oleh China.
Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN pada Minggu kemarin mengusulkan agar negara-negara anggota ASEAN mendesak China untuk menghentikan aksi reklamasi tersebut.
Dalam kesemoatan tersebut menlu Filipina tidak menyebut kata "China" secara langsung, namun menggambarkan China sebagai "tetangga di utara," dan mengatakan bahwa langkah reklamasi besar yang dilakukannya sebagai mengancam stabilitas regional dan melanggar hak-hak negara-negara lain.
Csementara Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman kepada kalangan jurnalis mengatakan bahwa semua negara ASEAN menganggap penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Menlu Malaysia itu juga menambahkan bahwa masalah ini harus dibicarakan dalam KTT ASEAN. Catatan menunjukkan, sejumlah negara anggota ASEAN, seperti Kamboja, yang masih memprioritaskan hubungan mereka dengan China. KTT ASEAN kali ini menjadi menarik untuk dicermati, apakah para pemimpin ASEAN akan mampu menghasilkan seruan tegas pada China.
Sumber : www.suarapemred.com (global.suarapemred.com)
Link: http://adf.ly/1FtIX6