Aparat Kepolisian Resor Poso, Sulawesi Tengah, terus memburu para buronan tersangka teroris Poso yang diidentifikasi sebagai jaringan atau anak buah Santoso.
Polisi telah menetapkan 18 orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan jaringan atau anak buah Santoso. Mereka juga termasuk dalam kelompok Sabar Subagyo alias Deang Koro alias Mas Karo dan Farid alias Imam yang tewas dalam baku tembak dengan Polisi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
Namun Polisi memperkirakan anak buah Santoso telah bertambah, lebih dari 18 orang sebagaian sudah ditetapkan sebagai buron. Soalnya pemimpin teroris Poso terus melakukan pengkaderan atau merekrut dan melatih anggota baru.
Identitas mereka belum diketahui tapi Polisi telah bersiap memburu lagi 18 orang itu. Kalau mereka berhasil ditangkap, diharapkan dapat mengungkap tersangka lain.
"(Operasi perburuan) masih sedang dikoordinasikan. Semua sudah dalam tahap persiapan. Rencananya dimulai pada 26 April nanti," ujar Kepala Polres Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Ronny Suseno, di Poso.
Ronny mengaku mendapatkan informasi tentang tempat baru persembunyian para teroris itu, yakni di wilayah Sulawesi Selatan. Informasi itu berdasarkan penangkapan seorang tersangka jaringan Santoso, Ambo Ece, di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 21 April 2015. Tapi dia memperkirakan bahwa sebagian besar mereka masih berada di wilayah Poso.
Salah satu yang menjadi kendala Polisi dalam penanganan kasus terorisme di Poso karena masyarakat setempat dinilai tertutup. "Beda dengan warga Parimo, mereka cenderung terbuka, sehingga memudahkan polisi membekuk target yang bersembunyi. Warga Poso sebagian besar masih tertutup untuk memberikan informasi tentang keberadaan target kita," kata Ronny.
Sumber : viva (nasional.news.viva.co.id)
Link: http://adf.ly/1G0UZ0