SITUS BERITA TERBARU

Tarif KA Ekonomi Naik Gila-gilaan karena Inflasi & BBM

Monday, March 9, 2015
SEMARANG - Kereta Api kelas ekonomi jurusan Semarang tujuan Jakarta, Tawang Jaya, dipastikan bakal mengalami kenaikan tarif tiket sebesar Rp20 ribu per 1 April 2015.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional 4 Semarang, Suprapto, menyatakan faktor utama kenaikan tarif tiket kereta Tawang Jawa akibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang fluktuatif.

"Kereta Api Tawang Jaya dari Rp45 ribu menjadi Rp65 ribu," kata Suprapto saat dihubungi Okezone, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/3/2015).

Menurut Suprapto, kenaikan tarif tiket Tawang Jaya naik cukup signifikan berdasarkan Peraturan Menteri nomor 17 tahun 2015. Suprapto menambahkan faktor lain yang memicu tarif tiket kereta naik adalah kurs dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah. "Selain itu justifikasi pertimbangan kenaikan tarif tiket, karena kenaikan BBM dan kenaikan tarif dasar listrik," ungkap Suprapto.

Menurut Suprapto, per 2 Januari 2015, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengucurkan subsidi sebesar Rp1,52 triliun. "Jumlah tersebut naik sekitar Rp240 miliar dari tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp1,224 triliun," terang Suprapto.

Berikut daftar perubahan harga tiket kereta api kelas ekonomi yang melintas di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang:

1. KA Tawang Jaya dari Stasiun Semarang Poncol menuju Stasiun Pasar Senen. Dari Rp45 ribu menjadi Rp 65 ribu.

2. KA Tegal Arum dari Stasiun Tegal menuju Jakarta Kota. Dari Rp25 ribu menjadi Rp50 ribu.

3. KA Kertajaya dari Surabaya Pasar Turi menuju Stasiun Pasar Senen. Dari Rp50 ribu menjadi Rp 90 ribu.

4. KA Brantas dari Stasiun Kediri menuju Stasiun Pasar Senen. Dari Rp55 ribu menjadi Rp90 ribu.

5. KA Matarmaja dari Stasiun Malang menuju Stasiun Pasar Senen. Dari Rp65 ribu menjadi Rp115 ribu

sumber  (economy.okezone.com)

kok naik bisa gila2an

Rupiah dan BBM Penyebab Tarif KA Naik

JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) juga berdampak pada PT Kereta Api Indonesia (KAI). BUMN perkeretaapian ini terpaksa mengerek tarif kereta api jarak jauh dan sedang mulai 1 April 2015 lantaran tergerus nilai tukar rupiah yang melempem.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, kurs nilai tukar rupiah terhadap USD sangat memengaruhi tarif KA tersebut lantaran beberapa suku cadang (sparepart) kereta milik KAI mengandung kurs USD.

"Masalah kurs sekarang sudah sampai Rp13.000/USD, jadi kurs dolar sangat memengaruhi. Karena sebagian besar dari sparepart kita juga mengandung kurs dolar. Saya pikir itu variabel yang diperhitungkan untuk menaikkan," ucapnya di Rumah Makan Waroeng Desa, Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Selain itu, lanjut dia, harga bahan bakar juga menjadi salah satu penyumbang kenaikan tarif tersebut. Kendati saat ini harga solar tidak mengalami kenaikan, namun pada saat harganya naik beberapa waktu lalu, perusahaan pelat merah ini belum melakukan penyesuaian.

"Ada beberapa faktor yang belum kita adjust (sesuaikan) sejak dulu, yaitu bahan bakar. Meskipun sekarang sudah turun, tapi kemarin kan sempat naik. Nah itu belum kita sempat kita adjust," ungkap Edi.

Menurutnya, jika dirunut ke belakang, pada dasarnya tarif KA tidak mengalami kenaikan, hanya kembali ke harga semula. Hal ini lantaran menjaga agar anggaran public service obligation (PSO) untuk kereta api kelas ekonomi bisa sampai Desember 2015.

Dia menerangkan, jika tidak dinaikkan maka anggaran PSO hanya sampai Juni 2015. "PSO itu kalau memang enggak dinaikkan, kita akan berhenti di Juni. Karena memang kita berkeinginan, pemerintah berkeinginan sampai Desember maka ini enggak bisa diabiskan Juni. Maka dinaikkan sedikit," pungkasnya.
sumber  (ekbis.sindonews.com)

Link: http://adf.ly/18tBoa
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive