ADEN - Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, bersemangat lagi setelah sepuluh negara Teluk melakukan agresi militer di Sanaa, Yaman, untuk memerangi kelompok Houthi musuh pemerintah sah Yaman. Presiden Hadi menyampaikan terima kasih kepada negara-negara Teluk itu.
Pernyataan Presiden Hadi itu disampaikan ajudan Presiden Yaman, Mohammed Marem, Kamis (26/3/2015). Presiden Hadi sendiri masih bersembunyi di Aden, setelah Istana Presiden di Sanaa diserbu kelompok Houthi pada pekan lalu. (Baca: Perang Dimulai, Saudi dan 9 Negara Teluk Bombardir Yaman)
"Operasi (militer negara-negara Teluk) ini telah memulihkan tekad rakyat untuk melawan Houthi," kata Marem kepada Reuters. "Presiden dalam semangat yang tinggi dan berterima kasih kepada negara-negara Teluk, Mesir, Yordania dan Sudan dan semua negara di kawasan itu," katanya lagi. (Baca: Agresi Militer Saudi Buat Perang di Yaman Melebar)
Arab Saudi resmi meluncurkan agresi militer di Yaman hari ini. Agresi itu, bahkan atas perintah Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz. Perintah Raja Salman itu diungkap sumber di pemerintahan Saudi yang dilansir Al Arabiya. (Baca: Agresi Militer Saudi di Yaman Atas Perintah Raja Salman)
Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Adel al-Jubeir, kepada wartawan membenarkan bahwa pihak Kerajaan Arab Saudi telah melancarkan operasi militer berupak serangan udara di Yaman untuk melawan militan Houthi.
Menurut Jubeir, selain Saudi, sembilan negara Teluk lainnya ikut melakukan agresi di Yaman untuk menyelamatkan pemerintahan Yaman yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Hadi. "Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi pemerintah yang sah dari kejatuhan Yaman," katanya. (Baca juga: Perang Yaman dan Perseteruan Sengit Iran-Saudi)
http://international.sindonews.com/r...luk-1427342051
Link: http://adf.ly/1BqFhj