Sebanyak 172 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di wilayah Jakarta Timur selama Januari hingga awal Maret 2015. Kasus terbanyak terdapat di Kecamatan Duren Sawit dengan 34 kasus.
"70-80 persen waktu mereka lebih baik terjun ke masyarakat ketimbang duduk di belakang meja"
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan mengatakan, untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes Aegepty di musim pancaroba, pihaknya telah melakukan beberapa langkah preventif, di antaranya dengan menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan fogging (pengasapan).
Dikatakan Iwan, untuk mengantisipasi penyebaran DBD pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi PHBS.
"Misalnya dengan sosialisasi PSN (pemberantasan sarang nyamuk), bersih lingkungan, dan lain-lain," ujarnya, Kamis (12/3).
Pihaknya, kata Iwan, sudah meminta para dokter dan juru medis di 79 puskesmas kelurahan dan 10 puskesmas kecamatan untuk lebih pro aktif menyosialisasikan hidup sehat ke warga.
"70-80 persen waktu mereka lebih baik terjun ke masyarakat ketimbang duduk di belakang meja," kata Iwan.
Selain itu, lanjut Iwan, pihaknya sudah melakukan fogging (pengasapan) di wilayah yang rawan DBD.
Sumber: http://beritajakarta.com/read/8737/H...m#.VQEE79KUeyQ
Link: http://adf.ly/19rkXH
"70-80 persen waktu mereka lebih baik terjun ke masyarakat ketimbang duduk di belakang meja"
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan mengatakan, untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes Aegepty di musim pancaroba, pihaknya telah melakukan beberapa langkah preventif, di antaranya dengan menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan fogging (pengasapan).
Dikatakan Iwan, untuk mengantisipasi penyebaran DBD pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi PHBS.
"Misalnya dengan sosialisasi PSN (pemberantasan sarang nyamuk), bersih lingkungan, dan lain-lain," ujarnya, Kamis (12/3).
Pihaknya, kata Iwan, sudah meminta para dokter dan juru medis di 79 puskesmas kelurahan dan 10 puskesmas kecamatan untuk lebih pro aktif menyosialisasikan hidup sehat ke warga.
"70-80 persen waktu mereka lebih baik terjun ke masyarakat ketimbang duduk di belakang meja," kata Iwan.
Selain itu, lanjut Iwan, pihaknya sudah melakukan fogging (pengasapan) di wilayah yang rawan DBD.
Sumber: http://beritajakarta.com/read/8737/H...m#.VQEE79KUeyQ
Link: http://adf.ly/19rkXH