SITUS BERITA TERBARU

[Balekno kopiahe Jok!] Sinta Nuriyah Wahid: Jokowi Tak Jelas dalam Berantas Korupsi

Tuesday, March 10, 2015
Sinta Nuriyah Wahid: Jokowi Tak Jelas dalam Berantas Korupsi

Senin, 09 Maret 2015 | 08:22 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta - Istri Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, memimpin aksi "Cuci Bersih Koruptor" dalam peringatan Hari Perempuan Internasional di Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, Minggu, 8 Maret 2015.

Saat membacakan pernyataan sikap yang diserahkan aktivis perempuan dari berbagai elemen di Yogyakarta, Sinta menyatakan bergabung dalam gerakan perempuan antikorupsi se-Indonesia untuk melawan upaya pelemahan pemberantasan korupsi yang terjadi masif pada awal kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Presiden sebagai pemegang komando tertinggi tidak menunjukkan upaya yang jelas dalam pemberantasan korupsi," kata Sinta. Pernyataan ini disambut riuh ratusan aktivis perempuan itu.

Sejak Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus gratifikasi, upaya pemberantasan korupsi memang seolah jalan di tempat. Sebab, satu per satu pemimpin KPK balik mendapat serangan dan ditetapkan Kepolisian RI sebagai tersangka untuk berbagai dugaan kasus yang melilit mereka pada masa lalu, atau jauh sebelum menjadi komisioner KPK.

"Kami perempuan tak akan tinggal diam jika pemberantasan korupsi ini terancam lumpuh dan malah dihadang penguasa," kata Sinta.

Sinta menegaskan, jika KPK yang selama ini dianggap sebagai jantung pemberantasan korupsi dipaksa berhenti berdenyut pada masa pemerintahan Jokowi, pihaknya dan gerakan perempuan antikorupsi se-Indonesia juga tidak akan tinggal diam. "Kami tidak akan diam jika institusi penegak hukum dikuasai para pelaku korupsi itu sendiri," ujar Sinta.

Dalam aksi itu sedikitnya ada tiga tuntutan yang disampaikan para aktivis yang berasal dari elemen seperti Jaringan Pekerja Rumah Tangga (JPRT), Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (Sabda), dan Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan (Sarang Lidi). Turut hadir pula kalangan perempuan anggota DPRD Kota Yogya, perguruan tinggi, dan seniman.

Tiga tuntutan aksi "Cuci Bersih Koruptor" ini ditujukan langsung kepada Presiden Jokowi. Pertama, mendesak Jokowi memerintahkan pelemahan institusi dan instrumen hukum pemberantasan korupsi. Kedua, menghentikan perlindungan bagi koruptor dan pejabat korup. Ketiga, agar Jokowi menghentikan praktek politik transaksional yang terbukti menyuburkan korupsi. "Perempuan harus menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi," kata Sinta.

PRIBADI WICAKSONO

Sumber 

Sedangkan dulu...

Sinta Nuriyah Pakaikan Peci Gus Dur ke Kepala Jokowi
Kamis, 26 September 2013 | 13:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat kejutan seusai menjadi pembicara Harlah ke-9 Wahid Institute. Istri Almarhum Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, memberikan hadiah khusus, yakni peci milik almarhun suaminya kepada Jokowi.

Pemberian hadiah tersebut dilakukan setelah Jokowi selesai menceritakan kisahnya menata sejumlah tempat di Jakarta, yakni Waduk Ria Rio, Waduk Pluit, Pasar Tanah Abang, dan sebagainya. Cerita Jokowi mendapat sambutan yang meriah dari hadirin.

"Tolong, Pak Jokowi jangan duduk dulu. Akan ada kejutan bagi Pak Jokowi dari Ibu Nuriyah," kata pembawa acara, di Jakarta, Kamis (26/9/2013) siang.

Tak lama, Sinta Nuriyah dengan kursi rodanya naik ke atas panggung bersama putri sulungnya, Yenni Wahid. Dipandu pembawa acara, istri mantan presiden keempat tersebut pun menyematkan sebuah peci berwarna krem dengan corak garis emas di sepanjang sisinya ke kepala Jokowi.

"Ini adalah peci milik almarhum Gus Dur," ujar sang pembawa acara yang langsung disambut tepuk tangan sangat meriah dari para hadirin.

Jokowi tersenyum lebar mendapat hadiah spesial. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Jokowi langsung sungkem kepada Sinta.

"Jokowi ini punya persamaan prinsip dengan Gus Dur, apa itu? 'Gitu aja kok repot'. Itu yang sama. Ngapain repot, pokoknya terjun langsung ke lapangan saja, sederhana," ujar pembawa acara.

Dalam acara yang diselenggarakan di halaman Wahid Institute tersebut, turut hadir beberapa tokoh nasional, di antaranya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronnie F Sompie.

Sumber  (megapolitan.kompas.com)

Mungkin bu Sinta menyesal menghadiahkan kopiahnya Gus Dur?

Link: http://adf.ly/19L0NK
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive