Lantaran keberadaannya mengganggu aktivitas keluar masuk kendaraan serta calon penumpang, puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, ditertibkan petugas gabungan, Rabu (11/3).
Puluhan PKL yang ditertibkan umumnya menggelar dagangan di lokasi putaran kendaraan dari Jalan Jatinegara Timur menuju Jalan Jatinegara Barat.
"Hari ini kami tertibkan sebanyak 20 PKL. Penertiban ini merupakan operasi rutin. PKL yang ditertibkan antara lain pedagang makanan, minuman dan koran," kata Agustinah, Lurah Balimester.
Agustinah menuturkan, penertiban ini melibatkan 40 personel dari Kelurahan Balimester dan Kecamatan Jatinegara. Dalam waktu pihaknya juga akan membongkar sekitar 15 bangunan semi permanen yang berada di areal terminal.
"Selanjutnya bekas bangunan semi permanen itu akan kita kembalikan fungsinya menjadi jalan umum, taman dan trotoar," ujar Agustinah.
Sebelum dilakukan pembongkaran, kata Agustinah, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil seluruh pemilik bangunan untuk diajak bermusyawarah.
Sobirin (47), salah satu PKL mengaku pasrah saat petugas melakukan penertiban. Lelaki yang setiap harinya berjualan minuman dalam kemasan itu memang mangkal di dalam terminal. Ia berjualan menggunakan gerobak dorong. Ia juga berharap agar pemerintah menyiapkan lahan untuk PKL yang mencari nafkahnya.
"Kami mohon dicarikan solusi untuk berdagang. Padahal kami hanya mengandalkan terminal ini untuk mencari nafkah," jelas Sobirin.
Sumber: http://beritajakarta.com/read/8721/2...n#.VQD9VPmUd8E
Link: http://adf.ly/19re2S
Puluhan PKL yang ditertibkan umumnya menggelar dagangan di lokasi putaran kendaraan dari Jalan Jatinegara Timur menuju Jalan Jatinegara Barat.
"Hari ini kami tertibkan sebanyak 20 PKL. Penertiban ini merupakan operasi rutin. PKL yang ditertibkan antara lain pedagang makanan, minuman dan koran," kata Agustinah, Lurah Balimester.
Agustinah menuturkan, penertiban ini melibatkan 40 personel dari Kelurahan Balimester dan Kecamatan Jatinegara. Dalam waktu pihaknya juga akan membongkar sekitar 15 bangunan semi permanen yang berada di areal terminal.
"Selanjutnya bekas bangunan semi permanen itu akan kita kembalikan fungsinya menjadi jalan umum, taman dan trotoar," ujar Agustinah.
Sebelum dilakukan pembongkaran, kata Agustinah, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil seluruh pemilik bangunan untuk diajak bermusyawarah.
Sobirin (47), salah satu PKL mengaku pasrah saat petugas melakukan penertiban. Lelaki yang setiap harinya berjualan minuman dalam kemasan itu memang mangkal di dalam terminal. Ia berjualan menggunakan gerobak dorong. Ia juga berharap agar pemerintah menyiapkan lahan untuk PKL yang mencari nafkahnya.
"Kami mohon dicarikan solusi untuk berdagang. Padahal kami hanya mengandalkan terminal ini untuk mencari nafkah," jelas Sobirin.
Sumber: http://beritajakarta.com/read/8721/2...n#.VQD9VPmUd8E
Link: http://adf.ly/19re2S