Jakarta - Muhammad Sanusi lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta periode 2009-2014 berkat "campur tangan" sang kakak, Muhammad Taufik. Semula, pria yang biasa disapa Uci itu adalah calon anggota legislatif Partai Demokrat untuk daerah pemilihan Jakarta Barat. Dia aktif di partai berlambang logo Mercy itu sejak 2001. Bahkan Uci tercatat sebagai salah seorang penanda tangan akta pendirian Partai Demokrat pada 10 September 2001.
Namun, saat pengajuan daftar caleg di Komisi Pemilihan Umum, Taufik, yang memimpin Partai Gerindra, mengalihkan niat Uci. Sang kakak meminta Uci mengajukan diri sebagai caleg dari partai yang dipimpinnya untuk daerah pemilihan Jakarta Timur. Titah itu ampuh mengantar Uci duduk sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari Gerindra.
Keberhasilan Uci itu menjadi titik awal dua bersaudara ini berkiprah di pentas politik Ibu Kota. Ia mengaku berguru kepada Taufik dalam berpolitik. "Bang Taufik itu, (saat) saya masih kecil, sudah terjun ke politik. Kalau saya belajar berorganisasi sejak SMA," tuturnya dalam fokus majalah detik edisi 144.
Kiprah Taufik moncer saat memimpin Partai Gerindra di DKI Jakarta. Meski baru berdiri pada 6 Februari 2008, dalam pemilu legislatif, lima kader Gerindra lolos menjadi anggota Dewan DKI Jakarta. Pada masa Orde Baru, Taufik adalah kader Golkar, lalu hijrah ke Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) di awal Reformasi. Di partai pimpinan Jenderal (Purnawirawan) Edi Sudrajat itu ia cuma bertahan setahun, lalu mendirikan Pusat Pengkajian Jakarta.
sumber http://news.detik.com/read/2014/09/0...6/2677446/159/
Link: http://adf.ly/u4R06
Namun, saat pengajuan daftar caleg di Komisi Pemilihan Umum, Taufik, yang memimpin Partai Gerindra, mengalihkan niat Uci. Sang kakak meminta Uci mengajukan diri sebagai caleg dari partai yang dipimpinnya untuk daerah pemilihan Jakarta Timur. Titah itu ampuh mengantar Uci duduk sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari Gerindra.
Keberhasilan Uci itu menjadi titik awal dua bersaudara ini berkiprah di pentas politik Ibu Kota. Ia mengaku berguru kepada Taufik dalam berpolitik. "Bang Taufik itu, (saat) saya masih kecil, sudah terjun ke politik. Kalau saya belajar berorganisasi sejak SMA," tuturnya dalam fokus majalah detik edisi 144.
Kiprah Taufik moncer saat memimpin Partai Gerindra di DKI Jakarta. Meski baru berdiri pada 6 Februari 2008, dalam pemilu legislatif, lima kader Gerindra lolos menjadi anggota Dewan DKI Jakarta. Pada masa Orde Baru, Taufik adalah kader Golkar, lalu hijrah ke Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) di awal Reformasi. Di partai pimpinan Jenderal (Purnawirawan) Edi Sudrajat itu ia cuma bertahan setahun, lalu mendirikan Pusat Pengkajian Jakarta.
sumber http://news.detik.com/read/2014/09/0...6/2677446/159/
Link: http://adf.ly/u4R06
