Pihak RSUD Pelem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memberlakukan pengamanan ketat terhadap seorang pasien yang tengah dirawat karena diduga mengidap virus Ebola. Pasien tersebut dikarantina dan tidak boleh dijenguk secara langsung oleh siapa pun, termasuk keluarga.
Pasien berjenis kelamin laki-laki dengan usia 45 tahun itu mendapatkan perawatan di ruang isolasi bagian Melati. Meski ruangan tersebut sebagian dindingnya berbahan kaca, namun aktivitas di dalamnya tidak terlihat dari luar ruangan karena tertutup kain hijau.
"Pihak keluarga pun kalau mau menjenguk ya dari luar saja. Tidak kita perbolehkan masuk," kata Hari Susanto, Juru Bicara RSUD Pelem, Sabtu (1/11/2014).
Para tenaga medis yang menangani pasien tersebut, lanjut Hari, juga disesuaikan dengan standar penanganan yang ada sekaligus melengkapi diri sesuai dengan prosedur alat pelindung diri lengkap. Pria yang baru saja menjabat sebagai juru bicara ini menjelaskan, RSUD Pelem telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan setempat maupun Dinas Kesehatan tingkat Provinsi dalam penanganan kasusnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, bagian depan ruangan tempat isolasi pasien yang diduga idap virus Ebola ini dipenuhi para keluarga pasien lainnya. Mereka bergerombol dari sisi belakang bangunan untuk sekedar mencari tahu apa yang terjadi. Namun mereka harus kecewa karena tidak dapat melihat pasien karena tertutup kain.
Sebelumnya diberitakan, pasien tersebut menjalani perawatan sejak Jumat kemarin setelah datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri telan dan demam atau febris. Pihak rumah sakit kemudian melakukan pemeriksaan dengan uji laboratorium menyeluruh pada darah, fungsi ginjal, liver, maupun pemeriksaan malaria. Pasien yang disembunyikan identitasnya itu diketahui baru tiba di tanah air pada 26 Oktober lalu setelah bekerja selama tujuh bulan di Liberia.
SUMBER
EBOLA!!!
Link: http://adf.ly/tdyQd