Presiden Jokowi bersama Imam Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman As-Sudais di Istana Negara, Jakarta.
Jakarta (SI Online) - Presiden Jokowi membatalkan rencana untuk melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, bersama Imam Besar Masjidil Haram, Syaikh Dr Abdurrahman As-Sudais, Jumat (31/10). Pembatalan tersebut karena kesibukannya hari ini.
Namun demikian, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin tetap menerima kehadiran Sheikh Abdurrahman As-Sudais itu di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta.
Selanjutnya, Presiden Jokowi melaksanakan shalat Jumat di Masjid Baiturrahim, di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin menuju Masjid Istiqlal untuk melaksanakan shalat Jumat bersama Syaikh Abdurrahman As-Sudais.
Masuk Satu-satu, Jamaah Marah
Sementara itu, rencana kedatangan Jokowi ke Masjid Istiqlal untuk melaksanakan shalat jumat membuat jamaah marah-marah. Lantara mereka harus masuk satu per satu melewati metal detector, sementara azhan sudah berkumandang.
"Saya ini mau shalat. Bukan Ketemu Jokowi. Kasih tahu sana. Gak Perduli sama presiden," teriak pria setengah baya kepada petugas Masjid Istiqlal, Jumat (31/10) siang. Pria ini merupakan salah seorang yang sedang berada dalam lautan manusia yang sedang mengantri masuk ke dalam Masjid Istiqlal untuk menunaikan panggilan shalat Jumat.
Dia kesal lantaran pintu masuk istiqlal diperketat oleh Pasukan Pengaman Pesiden (Paspampres). Penumpukan terjadi karena Paspampres menerapkan pengamanan ektra untuk masuk ke dalam masjid. Tidak hanya itu, dari 12 pintu masuk Istiqlal, hanya dua pintu yang dibuka untuk memasuki masjid.
Lamanya antrean membuat orang yang mengantei kehilangan kesabaran. Terlebih saat azhan pertama mulai dikumandangkan, kericuhan meningkat. Dari dalam lautan orang yang mengantri masuk, terdengar teriakan takbir. "Allahu Akbar-Allahu Akbar."
Seseorang dari dalam kerumunan meminta agar semua pintu dibuka sebagaimana biasanya, agar mereka dapat segera masuk. "Buka semua pintu," teriak seseorang di dalam kerumunan kepada Paspampres di depan pintu masuk.
Demi menghindari keryusuhan, Paspampres mengambil inisiatif tidak mewajibkan setiap orang masuk melewati checking door atau pintu pendeteksi. Namun ribuan orang di mulut masjid sudah kadung menyemut dan sebagian tampak menahan emosi.
red: abu faza
sumber: JPNN/republika.co.id
jokowi paling risih sepertinya tentang urusan agama
berkali2 ketangkep fail dengan urusan agamanya seperti salah memakai baju ihrom,wudhu yg tidak beres dll
sepatutnya seorang muslim belajar agamanya dengan detail
bukankah rasul sendiri sudah ngendiko
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ يُونُسَ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ، خَطِيبًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ ".
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab berkata, Humaid bin Abdurrahman berkata; aku mendengar Mu'awiyyah memberi khutbah untuk kami, dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama . Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak diatas perintah Allah, mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah".
Link: http://adf.ly/tdI5M