Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon tak bersuara keras lagi kepada polisi pasca-pertemuannya dengan penyidik Polri di sela-sela kunjungannya menjenguk Muhammad Arsyad alias Imen.
Imen (24) adalah tersangka yang melakukan editing pada foto-foto porno dan menggantinya dengan wajah Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang kini mendekam di Rutan Bareskrim.
"Saya memang diperlihatkan foto-foto editan itu dan itu memang keterlaluan. Saya juga bertemu saudara Arsyad ditemani Direktur Pidsus (Brigjen Kamil Razak)," kata Fadli usai pertemuan selama satu jam di Bareskrim Polri, Jumat (31/10).
Wakil Ketua Gerindra ini juga menyebut ada kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan Arsyad meskipun itu karena ketidaktahuannya. Polisi, menurutnya, juga sudah melakukan penyidikan dengan baik, normal, dan benar.
"Proses hukum tetap dijalankan tapi kita tetap meminta penanggguhan. Dia juga mengalami shock dengan kejadian ini termasuk orang tuanya. Apa yang saya lakukan ini bukan suatu proses melakukan intervensi," sambungnya.
Untuk itu, dia menyediakan pembelaan terhadap yang bersangkutan dan mudah-mudahan dalam satu dua hari ini bisa dilakukan penangguhan.
"Saya juga melihat kejadian semacam ini memang banyak sekali terjadi. Tapi ada kesulitan dari pihak kepolisian melakukan penegakan hukum secara total dengan sumber daya manusia sedikit dan peralatan yang perlu ditingkatkan. Juga regulasi yang perlu direvisi," bebernya.
Fadli juga mengamini jika polisi tidak melakukan politisasi dalam kasus ini dan untuk kasus pencemaran nama baik pada Prabowo Subianto yang juga telah dilaporkannya pada musim kampanye lalu juga ternyata sedang diproses polisi.
"Cukup berimbang semuanya," lanjutnya.
Sebelum bertemu dengan penyidik Polri, Fadli memang sempat berkomentar hukum jangan sampai tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dia bahkan mengatakan mengapa ada kriminalisasi terhadap wong cilik.
Seperti diberitakan, polisi sebelumnya menyebut jika berdasarkan profil Facebook milik Imen tertulis Arsyad Assegaf (anti-Jokowi).
Imen disebutkan punya kelompok yang dengan sengaja melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik Jokowi.
SUMBER
Fadli Zonk sudah sadar
Link: http://adf.ly/td2Mx