Kerusuhan berdarah saat Al-Masry menjamu Al-Ahly mengakibatkan 79 suporter meninggal dan 1000 orang mengalami cedera.
Pada tanggal 1 Februari 2012, 79 orang meninggal dan lebih dari 1000 orang mengalami cedera dalam sebuah kerusuhan pada pertandingan Liga Primer Mesir, yang mengakibatkan pemerintah melarang pertandingan liga domestik dan membuat Liga secara keseluruhan mengalami penundaan.
Saat itu Al-Masry menjamu Al-Ahly di Port Said Stadium, dimulai dengan atmosfer yang benar-benar sudah panas sejak awal, di mana suporter masuk ke lapangan dan memaksa kick-off ditunda selama 30 menit. Tuan rumah menang dengan skor 3-1, dengan setiap gol dari Al-Masry diwarnai dengan masuknya suporter mereka ke dalam lapangan.
Ketika pertandingan berakhir, sekumpulan suporter Al-Masry melakukan serangan kepada pemain dan juga fans Al-Ahly, dengan menggunakan pisau, batu, kembang api dan juga tongkat pemukul. Total 79 orang meninggal karena alasan yang bervariasi dari tusukan, pukulan dan juga akibat lemparan. 1000 orang lainnya mengalami cedera.
Setelah itu, banyak orang mengklaim bahwa kerusuhan itu didalangi aksi politik, menuduh polisi dan angkatan bersenjata melakukan konspirasi untuk menghukum suporter Al-Ahly, yang sangat kritis terhadap mereka usai revolusi Mesir setahun sebelumnya.
Otoritas menahan 73 orang. Di antaranya, 21 orang akan diusahakan mendapatkan hukuman mati pada Januari 2013, di mana hal itu kembali memicu kerusuhan yang juga mematikan dari yang pertama, antara keluarga tersangka dan rekan-rekannya dengan pihak keamanan.
semoga kerusuhan di dunia persepakbolaan terus berkurang terutama di negara kita indonesia tercinta
SUMBER : http://www.goal.com/id-ID/news/5650/...rah-liga-mesir
Salam satu jiwa
Pada tanggal 1 Februari 2012, 79 orang meninggal dan lebih dari 1000 orang mengalami cedera dalam sebuah kerusuhan pada pertandingan Liga Primer Mesir, yang mengakibatkan pemerintah melarang pertandingan liga domestik dan membuat Liga secara keseluruhan mengalami penundaan.
Saat itu Al-Masry menjamu Al-Ahly di Port Said Stadium, dimulai dengan atmosfer yang benar-benar sudah panas sejak awal, di mana suporter masuk ke lapangan dan memaksa kick-off ditunda selama 30 menit. Tuan rumah menang dengan skor 3-1, dengan setiap gol dari Al-Masry diwarnai dengan masuknya suporter mereka ke dalam lapangan.
Ketika pertandingan berakhir, sekumpulan suporter Al-Masry melakukan serangan kepada pemain dan juga fans Al-Ahly, dengan menggunakan pisau, batu, kembang api dan juga tongkat pemukul. Total 79 orang meninggal karena alasan yang bervariasi dari tusukan, pukulan dan juga akibat lemparan. 1000 orang lainnya mengalami cedera.
Setelah itu, banyak orang mengklaim bahwa kerusuhan itu didalangi aksi politik, menuduh polisi dan angkatan bersenjata melakukan konspirasi untuk menghukum suporter Al-Ahly, yang sangat kritis terhadap mereka usai revolusi Mesir setahun sebelumnya.
Otoritas menahan 73 orang. Di antaranya, 21 orang akan diusahakan mendapatkan hukuman mati pada Januari 2013, di mana hal itu kembali memicu kerusuhan yang juga mematikan dari yang pertama, antara keluarga tersangka dan rekan-rekannya dengan pihak keamanan.
semoga kerusuhan di dunia persepakbolaan terus berkurang terutama di negara kita indonesia tercinta
SUMBER : http://www.goal.com/id-ID/news/5650/...rah-liga-mesir
Salam satu jiwa