JAKARTA, KOMPAS.com � Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali meminta kepada kalangan partai politik atau bakal calon presiden selanjutnya untuk tidak melakukan kampanye hitam atau fitnah selama Pemilu 2014. Mereka juga diminta tidak memanaskan pemilu yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat.
Hal itu disampaikan Presiden SBY dalam sesi wawancara yang diunggah di akun YouTube SBY. Isu yang diangkat dalam wawancara itu yakni "Kompetisi Sehat dalam Pemilu 2014".
Presiden mengatakan, kampanye negatif dengan saling menyerang kebijakan biasa terjadi dalam pemilu di negara mana pun. Hanya saja, jika kampanye hitam yang dilontarkan, hal itu dapat merusak demokrasi.
"Black campaign atau fitnah itu musuh demokrasi. Saya sangat anti pada praktik-praktik fitnah. Saya kena fitnah banyak sekali, sejak jadi calon presiden hingga saat ini. Sebenarnya itu tidak mendidik, tidak bermoral dan kurang beretika. Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Menghancurkan orang lain dengan black campaign, memfitnah orang lain sehingga namanya jadi jelek. Padahal, tidak melakukan apa-apa," kata SBY.
Presiden berharap para politisi memilih kampanye yang cerdas. Meski menyerang lawan politik, mereka tetap harus menyampaikan solusi atas masalah. Dengan demikian, rakyat bisa tahu mana yang layak untuk dipilih.
"Sebab, kalau negara kita jadi lautan fitnah, masa depan kita gelap, tidak baik. Itu bukan peradaban yang hendak kita bangun, bukan budaya politik yang hendak kita tuju," kata SBY.
Presiden SBY juga berharap agar penyelenggaraan Pemilu 2014 lebih baik dari
Pemilu 2004 dan 2009 yang sudah baik. Dalam dua pemilu itu, SBY menganggap masyarakat telah bersikap cerdas sehingga pemilu berjalan damai.
"Kalau rakyat seperti itu, justru saya imbau kepada para elite politik jangan panas-panaskan situasi sehingga terjadilah benturan atau konflik yang tidak perlu kepada masyarakat. Kalau itu terjadi, tercoreng demokrasi," pungkas Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.
SUMBER KOMPAS
PADAHAL YANG SUKA FITNAH KADERNYA JUGA
PANGGIL DULU POLTAK RAMADAN POHAN NURHAYATI DLL
Hal itu disampaikan Presiden SBY dalam sesi wawancara yang diunggah di akun YouTube SBY. Isu yang diangkat dalam wawancara itu yakni "Kompetisi Sehat dalam Pemilu 2014".
Presiden mengatakan, kampanye negatif dengan saling menyerang kebijakan biasa terjadi dalam pemilu di negara mana pun. Hanya saja, jika kampanye hitam yang dilontarkan, hal itu dapat merusak demokrasi.
"Black campaign atau fitnah itu musuh demokrasi. Saya sangat anti pada praktik-praktik fitnah. Saya kena fitnah banyak sekali, sejak jadi calon presiden hingga saat ini. Sebenarnya itu tidak mendidik, tidak bermoral dan kurang beretika. Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Menghancurkan orang lain dengan black campaign, memfitnah orang lain sehingga namanya jadi jelek. Padahal, tidak melakukan apa-apa," kata SBY.
Presiden berharap para politisi memilih kampanye yang cerdas. Meski menyerang lawan politik, mereka tetap harus menyampaikan solusi atas masalah. Dengan demikian, rakyat bisa tahu mana yang layak untuk dipilih.
"Sebab, kalau negara kita jadi lautan fitnah, masa depan kita gelap, tidak baik. Itu bukan peradaban yang hendak kita bangun, bukan budaya politik yang hendak kita tuju," kata SBY.
Presiden SBY juga berharap agar penyelenggaraan Pemilu 2014 lebih baik dari
Pemilu 2004 dan 2009 yang sudah baik. Dalam dua pemilu itu, SBY menganggap masyarakat telah bersikap cerdas sehingga pemilu berjalan damai.
"Kalau rakyat seperti itu, justru saya imbau kepada para elite politik jangan panas-panaskan situasi sehingga terjadilah benturan atau konflik yang tidak perlu kepada masyarakat. Kalau itu terjadi, tercoreng demokrasi," pungkas Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.
SUMBER KOMPAS
PADAHAL YANG SUKA FITNAH KADERNYA JUGA
PANGGIL DULU POLTAK RAMADAN POHAN NURHAYATI DLL