Dikarantina, Nasib Monyet Razia Jokowi Tak Jelas
Quote:Sebanyak 83 ekor monyet hasil razia topeng monyet yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun lalu hingga kini masih tinggal di kandang karantina Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian dan Kelautan Ragunan. Puluhan monyet itu belum bisa dipindahkan ke Taman Margasatwa Ragunan, karena pengelola kebun binatang enggan menerima monyet yang mengidap penyakit.
Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur Wahyuni mengatakan, mayoritas monyet yang kini dikarantina itu berasal dari wilayah Jakarta Timur. "Sekitar 64 ekor hasil razia di Jakarta Timur, sisanya dari wilayah lain." Dia membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada kejelasan nasib monyet-monyet itu. "Benar masih dikarantina, sejak November 2013, dan belum tahu kapan akan dipindah ke kebun binatang."
Kamis lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku bingung karena kebun binatang Ragunan menolak monyet-monyet tersebut. Alasan penolakan ini karena hampir semua monyet hasil razia topeng monyet memiliki penyakit TBC dan hepatitis. Pengelola kebun binatang khawatir kedatangan monyet-monyet ini akan menularkan penyakit ke hewan lain di kebun binatang.
Wahyuni menjelaskan, sebetulnya selama dikarantina, monyet-monyet ini diberi vaksin dan dirawat agar sembuh dari penyakit yang mereka derita. "Tapi kami belum tahu kapan kira-kira puluhan monyet itu bisa dinyatakan sehat," katanya. Jadi, dia menambahkan, selama masih dianggap belum sehat para monyet akan tetap dikarantina di BKHI Ragunan.
Adapun terkait wacana pemusnahan monyet yang sakit, Wahyuni menyatakan belum mendengar rencana tersebut. "Belum ada pembicaraan soal itu, kasihan juga." Kendati demikian pihak Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur hingga kini masih terus melakukan razia topeng monyet. "Razia masih dilakukan, karena masih ada saja tukang topeng monyet yang bandel tapi sekarang jumlahnya sudah sangat sedikit.
SUMBER
Quote:Sebanyak 83 ekor monyet hasil razia topeng monyet yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun lalu hingga kini masih tinggal di kandang karantina Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian dan Kelautan Ragunan. Puluhan monyet itu belum bisa dipindahkan ke Taman Margasatwa Ragunan, karena pengelola kebun binatang enggan menerima monyet yang mengidap penyakit.
Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur Wahyuni mengatakan, mayoritas monyet yang kini dikarantina itu berasal dari wilayah Jakarta Timur. "Sekitar 64 ekor hasil razia di Jakarta Timur, sisanya dari wilayah lain." Dia membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada kejelasan nasib monyet-monyet itu. "Benar masih dikarantina, sejak November 2013, dan belum tahu kapan akan dipindah ke kebun binatang."
Kamis lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku bingung karena kebun binatang Ragunan menolak monyet-monyet tersebut. Alasan penolakan ini karena hampir semua monyet hasil razia topeng monyet memiliki penyakit TBC dan hepatitis. Pengelola kebun binatang khawatir kedatangan monyet-monyet ini akan menularkan penyakit ke hewan lain di kebun binatang.
Wahyuni menjelaskan, sebetulnya selama dikarantina, monyet-monyet ini diberi vaksin dan dirawat agar sembuh dari penyakit yang mereka derita. "Tapi kami belum tahu kapan kira-kira puluhan monyet itu bisa dinyatakan sehat," katanya. Jadi, dia menambahkan, selama masih dianggap belum sehat para monyet akan tetap dikarantina di BKHI Ragunan.
Adapun terkait wacana pemusnahan monyet yang sakit, Wahyuni menyatakan belum mendengar rencana tersebut. "Belum ada pembicaraan soal itu, kasihan juga." Kendati demikian pihak Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur hingga kini masih terus melakukan razia topeng monyet. "Razia masih dilakukan, karena masih ada saja tukang topeng monyet yang bandel tapi sekarang jumlahnya sudah sangat sedikit.
SUMBER