Merdeka.com - Langkah Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto maju menjadi calon presiden 2014 terganjal sejumlah persoalan masa lalu. Salah satunya soal kerusuhan Mei 1998 dan isu kudeta yang akan dilakukan Prabowo pada Habibie .
Kini kembali polemik 15 tahun itu mencuat, di depan peserta HUT Aliansi Jurnalis Independen, Habibie kembali menceritakan kisah itu. Saat itu Prabowo menjabat Panglima Kostrad TNI AD, Habibie dilapori Wiranto , ada pasukan liar yang diduga dikendalikan Prabowo bergerak ke Jakarta.
"Ada Wiranto dia bilang pasukan Kostrad masuk ke Jakarta, pesawat sudah masuk ke bandara. Perintahkan semua kembali ke pangkalan. Kalau mereka tidak kembali ke pangkalan kita bisa kayak di Mesir, Myanmar, seperti sekarang," terang Habibie di gedung Gedung Pusat perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Kamis (29/8).
Habibie memerintah Wiranto untuk mencopot Prabowo sebagai Pangkostrad sebelum matahari terbenam. Itulah pergantian Pangkostrad paling dramatis sepanjang sejarah. Prabowo langsung diganti oleh Letjen Johny H Lumintang. 17 Jam kemudian Johny Lumintang digantikan Mayjen Djamari Chaniago.
Prabowo sendiri selalu menepis kabar akan melakukan kudeta atau menjadi dalang kerusuhan Mei 1998. Menurutnya, tak pernah ada walau sekadar niatan untuk melakukan kudeta pada pemerintahan yang sah. Prabowo menegaskan tudingan itu hanya fitnah.
"Saya waktu itu Pangkostrad dengan 33 batalyon, nyatanya apakah saya kudeta? Itu tidak akan saya lakukan karena sebagai prajurit sapta marga saya takut terhadap konstitusi UUD 1945," kata Prabowo dalam keterangan persnya yang diterima merdeka.com, Minggu (20/10).
Menanggapi isu tersebut, mantan Danjen Kopassus itu hanya diam. Dia menilai, waktu dan sejarah yang akan mengungkap kebenaran tersebut. "Saya lebih memilih diam menanggapi fitnah itu, biarlah waktu dan sejarah yang akan membuktikan. 'Becik ketitik ala ketara'," jelas Prabowo.
Prabowo boleh berharap semuanya akan terang benderang. Tapi dia pun masih ragu untuk mengungkapkan siapa yang sebenarnya 'bermain' dalam kerusuhan Mei 1998.
Walau tak sama persis, Peristiwa 1998 sebenarnya memiliki banyak persamaan dengan peristiwa 1965. Ada persaingan para jenderal TNI AD, gerakan mahasiswa, kerusuhan dan desas-desus kudeta hingga mengakibatkan seorang presiden lengser.
Hingga kini peristiwa 65 pun diyakini belum terbongkar sepenuhnya. Faktanya masih banyak hal abu-abu dalam sejarah suram itu. Begitu juga dengan peristiwa 1998, banyak tanya yang belum terjawab.
merdeka.com mencoba mengangkat kembali kisah menarik yang terjadi di hari-hari terpanas tahun 1998. Selamat membaca.
sumber merdeka